[caption id="attachment_4882" align="alignnone" width="650"]
Polisi memperlihatkan senjata yang disita dari kawanan rampok (syaiful hanif)[/caption]DHARMASRAYA - Dua tersangka gembong rampok, Mulyadi (28) dan Syaifulloh (35) tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi di Muaro Bungo, Jambi, Selasa (28/4).
Mulyadi warga keturunan Madura-Makasar meninggal di lokasi penangkapan. Sementara rekannya Syaifulloh asal Aceh menghembuskan nafas terakhir di RSUD Sungai Dareh, Dharmasraya. Satu tersangka lagi, Efri mendapat perawatan setelah peluru bersarang di kakinya.Polisi Dharmasyara yang melakukan penangkapan menyita dua pucuk senpi rakitan,
dan satu pucuk senpi FN 16, serta 9 butir amunisi sebagai barang bukti.Kapolres Dharmasraya, AKBP Bondan Witjaksono mengatakan, keberadaan kelompok ini terendus setelah diduga beraksi di sebuah warung P&D di Jorong Padang Tengah, Kenagarian Padukuan, Kecamatan Koto Salak Pekan lalu.Setelah diburu dan terendus pindah dari sejumlah lokasi, tiga kawanan itu diketahui tengah berada di sebuah rumah di Dam wisata Semagi, Muaro Bungo. Saat diberi tembakan peringatan, tersangka menembaki petugas dari dalam rumah.Sempat terjadi tembak-menembak selama 20 menit. Setelah berhenti dan digerebek ke dalam, Mulyadi didapati sudah tak bernyawa dengan luka tembak. Sementara Syaifulloh dan Efri tertatih-tatih kehabisan peluru, meski ikut tertembak.
Keduanya kemudian dibawa ke RSUD Sungai Dareh, tetapi Syaifulloh meregang nyawa akibat kehabisan banyak darah. Sementara Efri masih dirawat di rumah sakit tersebut. (syaiful hanif)
Editor : Eriandi
