PEKANBARU - Musim liburan anak-anak yang masih duduk di bangku kelas I sampai 5 Sekolah Dasar (SD) dimanfaatkan sejumlah orang tua di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk menyunatkan putranya.
Namun, prosesi khitanan tidak seperti yang diharapkan mereka akibat pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN Kepri, kecuali Tanjungpinang. Bahkan, ada beberapa orang tua terpaksa memindahkan lokasi sunat putranya ke rumah saudara dan sahabatnya akibat pemadaman listrik.Seperti yang dialami Kiki, putra dari Eli yang batal melaksanakan khitanan di rumahnya akibat pemadaman listrik yang terjadi tadi malam. Eli memilih sistem khitanan dengan menggunakan laser, tidak dengan cara manual.
Peralatan dengan menggunakan laser membutuhkan energi listrik. Berbeda dengan cara manual, yang mengandalkan gunting dan menjahit bagian yang dipotong.Jam dinding menunjukkan pukul 19.30 WIB saat manteri tiba di rumah Eli, listrik masih hidup. Namun, ketika proses penyunatan akan dilaksanakan, listrik pun padam."Untung saja listrik padam tidak pada saat laser dihidupkan dan digunakan. Jika listrik padam saat pemotongan, bisa membahayakan pasien," kata Putra, manteri Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) yang menangani penyunatan tersebut. (*/lek)sumber: antara
Editor : Eriandi