[caption id="attachment_6412" align="alignnone" width="650"] Akbar tanjung mengusulkan digelar Munaslub Partai Golkar menyusul masih belum selesainya kisruh partai tersebut. (foto: antara)[/caption]JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar 2009-2014, Akbar Tandjung merasa khawatir partai berlambang pohon beringin tersebut urung mengikuti Pemilihan Kepala Daerah serentak pada Desember 2015. Hal itu jika sengketa internal partai belum juga menemui titik temu.
"Jika ini berkelanjutan dengan proses banding lalu tidak selesai proses hukumnya pada saat banding sampai Juli, ketika proses pendaftaran calon, berarti Golkar tidak akan ikut serta dalam Pilkada," kata Akbar saat ditemui di acara Pengukuhan Gelar Guru Besar bagi Menpan-RB, Yuddy Chrisnandi di Komplek Universitas Nasional, Jakarta, Sabtu (23/5).Lebih lanjut, Akbar memandang dalam keadaan seperti sekarang ini seharusnya bisa dilakukan Munas Luar Biasa sesuai dengan AD/ART partai yang juga dikatakan oleh Mahkamah Partai Golkar bahwa kongres luar biasa tersebut bisa digelar jika situasi partai dalam kondisi terancam.
"Bilamana ada sesuatu kondisi partai dalam keadaan terancam atau ada hal yang kepentingannya memaksa maka bisa dilaksanakan Munaslub oleh DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Golkar tingkat satu. Di mana, dukungannya dibutuhkan 2/3 dari jumlah DPD tingkat satu," katanya.Dari Munaslub itu juga, lanjut Akbar, bisa digunakan untuk proses perdamaian atau islah dua kubu yang sedang bersengketa dengan melakukan pemilihan ketua umum ulang. "Salah satu tugas dan kewenangan penting dari Munaslub yaitu menetapkan Ketua Umum baru dan itu mengacu pada AD/ART," ujarnya. (*/lek)sumber: antara