[caption id="attachment_6834" align="alignnone" width="460"] Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - Anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesa (YLKI) Tulus Abadi menyerukan kepada masyarakat, khususnya para perokok, untuk tidak merokok pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2015.
"Sehari masyarakat Indonesia tidak merokok, akan menghemat Rp840 milyar," kata Tulus Abadi melalui siaran pers, Sabtu (30/5).Tulus juga menyerukan kepada media massa, baik media elektronik, cetak dan online, untuk tidak menayangkan iklan rokok sejak Minggu (31/5) pukul 00.00. Selain itu, YLKI juga mendesak kepala daerah untuk menutup billboard dan spanduk iklan rokok di daerahnya.
Ia juga mendesak agar peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia menjadi momentum bagi para retailer untuk tidak menjual rokok pada anak-anak. Menurut survei YLKI, 40 persen retailer masih menjual rokok pada anak-anak meskipun hal itu dilarang."YLKI juga mengimbau kepada para pimpinan di berbagai tempat publik untuk menegur atau memberikan sanksi bagi konsumen atau pengunjung yang merokok," tuturnya.Untuk membatasi peredaran rokok, YLKI juga mendorong pemerintah untuk menaikan cukai tembakau sampai dengan batas maksimal, yaitu 57 persen. Tembakau merupakan zat adiktif yang peredarannya perlu dikendalikan, salah satunya melalui cukai.Apalagi, harga rokok di Indonesia tergolong murah bila dibandingkan dengan di negara-negara lain yang sudah menerapkan pengendalian peredaran tembakau.
"YLKI juga meminta kepada DPR untuk membatalkan rancangan undang-undang pertembakauan yang diselundupkan industri rokok asing untuk meningkatkan produksinya di Indonesia," katanya. (*/aci)
Editor : Eriandi