[caption id="attachment_6870" align="alignnone" width="650"] Seorang petani memanen cabai yang masih hijau di areal sawah desa Pecuk, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (15/3). Petani terpaksa memanen cabai merah yang masih hijau untuk mengurangi kerugian akibat banyak cabai yang membusuk dan dijual seharga Rp. 5.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/ss/pd/15.[/caption]GORONTALO - Pemerintah berencana mengimpor komoditas jenis cabai dan bawang, dikarenakan meningkatnya permintaan sementara pasokan dari dalam negeri tidak mencukupi dan membuat harga dua komoditas tersebut mengalami kenaikan.
"Semua aman menjelang puasa, hanya ada kenaikan harga cabai dan bawang, kemungkinan cabai dan bawang kita akan impor," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, seusai meresmikan Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Regional 2015, di Gorontalo, Minggu (31/5).Langkah tersebut tengah dipersiapkan lantaran produksi dari kedua komoditas tersebut musiman, di mana saat produksi rendah dan permintaan tinggi maka tidak ada pasokan untuk memenuhi kebutuhan.
"Karena ini (cabai dan bawang) merupakan produk musiman, ketika kebutuhan meningkat, produksi masih belum bisa memenuhi. Memang ada panen, namun belum bisa memenuhi kebutuhan nasional," ujar Rachmat.Pihaknya masih melakukan perhitungan untuk jumlah yang akan diimpor. Namun, dia menegaskan, bahwa untuk kebutuhan pokok khususnya menjelang masuknya bulan Ramadhan, masih dalam kondisi aman."Impornya masih akan dihitung dahulu," ucap Rachmat. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi