PADANG - Kantor DPC Partai Demokrat Padang di Jalan Azizi, Andalas, Kecamatan Padang Timur, Jumat (10/7) siang disegel ketua-ketua PAC Demokrat se Kota Padang. Penyegelan itu adalah buntut kekecewaan 11 ketua PAC karena dengan sikap Ketua DPC Januardi Sumka dan pengurus DPC lainnya, yang dinilai tidak transparan dan kordinasi kerja partai tidak jelas.
Ketua PAC Lubuk Kilangan, Deni Darlizon mengaku, tidak hanya persoalan kepemimpinan, Januardi Sumka juga dituding lari dari Padang, sehingga sulit ditemui ketika PAC berurusan. Selain itu dana kompensasi suara yang seharusnya dibayarkan kepada para calon legislatif (caleg) yang tidak lolos Pileg lalu, hingga kemarin belum dibayarkan oleh DPC Demokrat Padang. Sementara para caleg yang lolos di masing-masing dapil dan telah duduk di DPRD Padang telah membayarkan ke DPC.
Penjelasan terkait dana kompensasi dari suara dewan terpilih ada dua daerah pemilihan (Dapil) yakni Dapil III (Lubukkilangan), Dapil IV Padang Timur, Padang Selatan, yang mana jumlah kompensasi tersebut beragam, dihitung dari jumlah total suara dikalikan hitungan satu suara senilai Rp4ribu.
Seperti di Dapil III dengan total suara caleg yang gagal sebanyak 4.638 suara dikalikan Rp4ribu menjadi Rp18.552.000 dan diberikan sesuai jumlah total suara per orang, seperti jumlah total suara perolehan Deni Darlizon (317 suara x Rp4ribu total Rp1.268.000 dari total jumlah keseluruhan Rp18.552.000.).
DPC Partai Demokrat melalui sekretaris partai, Masrizal tidak mengetahui tentang hal itu. Dirinya sendiri terkejut saat mendapat informasi dari awak media, kalau kantor DPC partai disegel. Masrizal hanya menyatakan, persoalan ini mungkin karena kurang komunikasi. (bambang)
Editor : Eriandi
