BERKUNJUNG KE IBUKOTA BARU (6); Meniru Brasilia, Islamabad dan Astana?

×

BERKUNJUNG KE IBUKOTA BARU (6); Meniru Brasilia, Islamabad dan Astana?

Bagikan berita
Foto BERKUNJUNG KE IBUKOTA BARU (6); Meniru Brasilia, Islamabad dan Astana?
Foto BERKUNJUNG KE IBUKOTA BARU (6); Meniru Brasilia, Islamabad dan Astana?

Khairul Jasmi(wartawan utama)

Yang pertama sering mengejutkan, misalnya kejadian 2008 saat wartawan Irak, Muntadhar al Zeidi melempar sepatu pada Presiden Amerika Serikat, George W. Bush. Jika ada peristiwa serupa kemudian tak menarik lagi. Dalam pindah-pindahan ini, kita bukan yang pertama, karena itu tak mengejutkan benar bagi dunia. Bagi kita anak bangsa, iya. Bagi saya juga. Pindah ibukota bukan pindah rumah kost, tapi memboyong banyak hal, membutuhkan uang yang banyak dan menimbulkan sentakan baru dalam ekonomi dan budaya serta pergaulan.Di dunia, ada contoh gagal dan sukses. Menteri Bambang menguraikannya dengan menarik. Pengalaman Kazakhstan memindahkan ibukota dari Almaty ke Astana pada 1997 misalnya. Kebijakan itu telah mengurangi kesenjangan antar etnis, pemerataan wilayah dan penurunan kemiskinan. Ibukota lama jauh dari bagian negara lain sehingga membatasi akses ke ibukota dan rawan bencana gempa. Tingkat kemiskinan yang tinggi, terutama di bagian utara.

Setelah pindah, hubungan intra etnis Kazakhs semakin erat di wilayah Utara. Ketimpangan etnis berkurang dengan membangun ibukota negara di sekitar wilayah suku Kazakhs. Astana lebih mudah dijangkau dari bagian negara lain Kazakhstan.Pemindahan memacu pembangunan nasional dan wilayah. Tingkat kemiskinan turun dari 46,7% pada 2001 menjadi 2,5% pada 2017. Terjadi penguatan ekonomi dan penurunan kemiskinan serta ketimpangan pasca pemindahan ke Astana. Kini Astana menjai contoh terbaik di dunia.

Pengalaman pemindahan ibukota Brazil dari Rio de Jenairo ke Brasilia pada 1960. "Quistorff (2015) melakukan estimasi dampak pemindahan ibukota Brazil dari Rio de Janeiro ke Brasilia pada 1960. Studi tersebut menunjukan, tidak ada kerugian ekonomi yang dialami Rio de Janeiro, sedangkan Brasilia mengalami dampak positif yang signifikan berupa,"kata Bambang.Rio de Janeoro ke Brasilia 1960, saat 10 tahun awal pasca pemindahan ibukota, pertumbuhan penduduk Brasilia per tahun mencapai 14,4% dibandingkan Rio de Janeiro yang hanya 4,2%. Efek pengganda lapangan kerja 1.7 pekerjaan swasta tercipta dari setiap penambahan pekerjaan di sektor publik. Kota ini dirancang untuk ditinggali 500 ribu penduduk, namun membubung menjadi 3 juta sekarang. Kota ini dibangun dalam 41 bulan mulai 1956. Kota ini berhasil mengungkit pembangunan di wilayah pedalaman, ekonomi sekitarnya tumbuh. Kota dirancang tidak terlalu besar, tapi efektif untuk menjadi sebuah ibukota. Tujuan utama Brazil memang ingin memisahkan kota ekonomi dan pemerintahan,kemudian mendorong tumbuhnya ekonomi di pedalaman dan negara itu, berhasil.

Pengalaman Turki memindahkan ibukota dari Istanbul ke Ankara, terjadi peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan perkapita. Pada 1923 saat dipindah dari ke Ankara, jumlah penduduk hanya 35 ribu jiwa dan menjadi 5,5 juta jiwa pada 2018. Terlihat, dengan adanya sumber perkenomian yang baru menjadi magnet bagi penduduk untuk bermigrasi ke Ankara.Perekonomian Ankara terus naik dari 55,6 miliar Lira pada 2005 menjadi 280,6 miliar Lira posisi 2017. GDP per kapita juga terus naik dari 13,3 ribu Lira di 2004 menjadi 52 ribu Lira saat 2017. Selain berfungsi sebagai kota pemerintahan, Ankara juga turut berpartisipasi di dalam industri, ini terbukti dengan 7% perusahaan berada di Ankara atau 226 ribu perusahaan dan 4% ekspor atau senilai US$ 7,6 miliar Turki berasal dari Ankara.

Pengalaman pemindahan ibukota Pakistan dari Karachi ke Islamabad. Pemindahan oleh Pakistan sebagai negara berkembang telah berhasil membangun kota Islamabad yang modern dan mampu mempertahankan fungsinya sebagai kota pemerintahan yang efektif. Perekonomian Islamabad tetap berkembang dalam kontrol pemerintah. Pembangunan pusat pemerintahan berhasil dilaksanakan dalam 4 tahun.Jumlah penduduk Karachi 2019, sebanyak 15,7 juta. Jumlah penduduk Islamabad, laju pertumbuhan penduduk di Islamabad lebih tinggi dibanding Karachi sejak 1960.Sektor yang dikembangkan di Islamabad difokuskan pada industri bersih berteknologi tinggi, The Islamabad Stock Exchange, didirikan pada 1989, adalah bursa efek ketiga terbesar di Pakistan. Islamabad lokasi terbaik untuk memulai bisnis di Pakistan, sebagaimana dilansir World Bank's Doing Business Report, 2010.

Pemindahan ibukota pernah dilakukan Nigeria, awalnya Lagos, kota terbesar di jantung Afrika. Kumuh! Pada 1991 dipindah ke Abuja. Abuja dianggap paling netral dari etnis dan agama. Afrika adalah ladang pertikaian etnis, agama dan perebutan sumber-sumber tambang. Abuja dianggap netral untuk semua itu. Lalu Rusia, sejak abad 14 sampai 1712 ibukota Kekasairan Rusia adalah Moskow, kemudian dipindahkan ke St. Petersburg. Pada 1918 ibukota pulang kandang lagi ke Moskow. Australia membangun sebuah kota baru, Camberra sebagai ibukota dan diresmikan pada 1927. Ini dilakukan karena Sydney dan Melbbourne, sama-sama ingin jadi ibukota dan tak ada yang mau mengalah.Di Indonesia, pembangunan ibukota baru tak diinginkan seperti ibukota Myanmar yaitu Naypyidaw yang dipindahkan dari Ragoon. Ibukota baru itu, sepi. Jalannya saja 12 jalur, tak ada kendaraan melintas. Kenapa bisa sepi? Saya menduga, jangan-jangan karena ini negara junta, jadi rakyat enggan pindah ke ibukota. Kota yang kesepian, jumlah penduduknya 924 ribu, setengah lebih luas dari London yang berpenduduk 8,63 juta jiwa. Pada awalnya adalah ladang tebu. Kini kota megah itu, benar-benar sepi, jalannya kosong melompong, entah kemana deru mobil. Niat awalnya meniru Camberra dan Brasilia dan Washington DC. Kotanya megah, negaranya miskin. Bandaranya menyerupai Changi di Sigapura, tapi pada suatu hari David Pilling di Financial Times edisi 27 November 2012 menyebut, ia hanya melihat 11 orang yang melakukan check in untuk satu penerbangan dari tiga penerbangan yang tersedia pada hari itu.

Limpahan rezeki BalikpapanKini giliran Indonesia. Pembangunan juga dilakukan bertahap.Selama fase konstruksi, Balikpapan akan merasakan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang dahsyat, sekira 8 persen. Juga Kaltim. Investasi di Kalimantan Timur akan mendorong investasi di provinsi sekitarnya seperti semua Sulawesi, semua Kalimantan serta Indonesia bagian timur umumnya. Limpahan rezeki ini sudah terlihat bayang-bayangnya oleh rakyat Balikpapan dan mereka mulai bersiap menyambutnya.

Menurut Bappenas, pembangunan ini pada jangka pendek akan meningkatkan perdagangan antar wilayah, karena akan membutuhkan suplai material dan barang ke Kaltim, yang mengakibatkan peningkatan perdagangan dari provinsi lain ke sini. Catatan Bappenas dan Kemenkeu, setiap investasi Rp1 di sektor konstruksi di Kaltim akan menghasilkan kenaikan total output perekonomian nasional Rp2,3. Setiap penciptaan satu kesempatan kerja di sektor konstruksi di Kaltim, akan menciptakan 1,8 kesempatan kerja lainnya dalam perekonomian nasional. Akibat pembangunan ibu kota baru, 51% kesempatan kerja akan tercipta sektor konstruksi, sisanya akan tercipta di sektor lain.Dibangun swasta dengan sistem BOT maksimal 30 tahun dan tak dapat diperpanjang. Sewa infrastruktutr jangka waktu 5 tahun dan bisa diperpanjang hingga 50 tahun. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), jangka waktu 30 tahun, 50 tahun untuk infrastruktur. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI), jangka waktu 50 tahun dan dapat diperpanjang. Penerimaan negara dimaksud dapat digunakan untuk mendanai pembangunan infrastruktur di ibukota baru. Seorang wartawan senior di Balikpapan, dalam sebuah sesi tanya jawab, menyiratkan, agar investor itu, diawasi benar, sebab akan membuat keributan baru pula. Anda tahu, investor dari negara mana yang dimaksud. Selain itu, uangnya juga berasal dari pemanfaatan barang milik negara (BMN) di Jakarta dan ibukota baru.

Berdasarkan hasil revaluasi aset, kata Bambang, nilai BMN di Jakarta sekitar Rp1.123 triliun, sebagiannya dapat dimanfaatkan melalui mekanisme yang tepat untuk mengoptimalkan hasilnya.Pemanfaatan BMN itu, berupa sewa, kerjasama pemanfaatan (KSP), bangun-guna serah(BGS)/bangun-serah-guna(BSG) dan Kerjasama penyediaan infrastruktur (KSPI). Untuk itu, diperlukan analisis terperinci dalam pemilahan aset pemerintah yang bisa dimanfaatkan. Nah, bisa Anda mengerti? Bungkus.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini