
PADANG – Sejumlah kalangan yang berkecimpung di beberapa kampus di Pulau Sumatera menolak wacana pemerintah, yang akan menggagas program wajib bela negara untuk pemuda.
“Bila para wajib bela negara tersebut nantinya diajarkan cara militer maka akan mengancam keutuhan bangsa dan negara, sehingga wacana tersebut tidaklah tepat untuk keadaan Indonesia,” kata salah seorang mahasiswa Hubungan Internasional dari Universitas Riau, Riyan Zulfikar Haris, Kamis (22/10).
Menurutnya, dengan banyaknya pemberontakan dan perpecahan yang terjadi di masyarakat pengajaran bela negara dapat termanfaatkan menjadi sebuah hal yang negatif.
“Secara hubungan internasional wacana bela negara ini bila terealisasi dapat merubah hubungan regional negara,” katanya.
Senada dengan itu Akademisi dari STKIP PGRI Padang, Fachrul Reza menilai rakyat Indonesia belum siap menjadi wajib bela negara.
Menurutnya, saat ini banyak pemuda bangsa yang dengan mudah mencaci pemerintah dan negaranya.
Sedangkan Pakar politik Asrinaldi menyebutkan, wacana bela negara sarat dengan kepentingan politik.
“Tujuannya saja tidak jelas hanya untuk menampilkan kepentingan golongan saja, yang ada negara rugi,” kata dia. (aci)
sumber:antara