Berselancar di Ruang Big Data Penduduk Indonesia

×

Berselancar di Ruang Big Data Penduduk Indonesia

Bagikan berita
Berselancar di Ruang Big Data Penduduk Indonesia
Berselancar di Ruang Big Data Penduduk Indonesia

Ada tiga alasan mengapa Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. tampak bahagia sepanjang hari kemarin.Pertama, hari itu dia genap 7 tahun menjabat Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ( Dirjen Dukcapil). Yang kedua, penduduk Indonesia sudah 273 juta yang masuk dalam big data Dukcapil, itu sudah setara 99, 21 % wajib KTP el ( elektronik) yang sudah memiliki KTP el. Yang ketiga, nah ink yang paling berkesan baginya : hari Jumat ini ia bertolak ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

"Ini rezeki nomplok yang tidak diduga-duga," ucap tanda syukur Dirjen Dukcapil ketika menerima kami, saya dan aktor Anwar Fuady Kamis (30/6) siang di kantornya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.Visa haji baru keluar

" Putusan berangkat sebagai petugas haji baru lima hari lalu. Visanya saja baru selesai kemarin. Padahal, minggu ini saya berencana ke Makassar dengan Mas Ilham," ceritanya kepada Anwar Fuady.Sedianya, siang itu kami menemui Prof Zudan bersama Ketua Umum PWI Pusat Atal Depari. Namun, pesawat yang ditumpangi Atal dari Kalimantan Utara batal terbang pagi sesuai rencana, sehingga ia baru tiba di Jakarta pukul 5 sore.

Big Data penduduk RIBenar kata orang bijak, kebahagiaan seseorang menjadi energi positif bagi yang lainnya. Karena Zudan berbahagia kami pun ikut kebagian hadiah istimewa kemarin. Saat pamit, dia menarik kami masuk ruang Call Center Dukcapil. Wow! Di dalam ruangan seluas 100 M2 itulah ternyata tempat big data seluruh penduduk Indonesia yang telah ber KTP- el, tersimpan.

Perdefinisi, mahadata, data raya, atau data bandang (bahasa Inggris: big data) adalah istilah umum untuk segala himpunan data dalam jumlah yang sangat besar, rumit, dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani apabila hanya menggunakan perkakas manajemen pangkalan data biasa atau aplikasi pengolah data tradisional belaka. Mahadata juga mencakup pertumbuhan data dan informasi yang eksponensial dengan kecepatan dalam pertambahannya. Big data artinya memiliki data yang beragam sehingga menyebabkan tantangan baru dalam pengolahan sejumlah data besar yang heterogen dan mengetahui bagaimana cara memahami semua data tersebut.Studio production house

Ruangan Big Data Dukcapil berada di lantai 2. Menyerupai preview room "production house". Ada sederetan sofa menghadap layar kaca ukuran besar, yang luasnya sedinding penuh. Lalu Zudan memberi aba-aba. Data-data kependudukan pun berganti-ganti muncul sesuai order."Sampai 30 Juni sudah tercatat 5335 instansi pengguna yang sudah bekerjasama akses data. Itulah hasil kerja senyap dari kawan-kawan. Saat saya dulu masuk jadi dirjen baru 46 lembaga," kisah Zudan.

Tercatat pula dua puluh lembaga yang terbanyak mengakses data, antara lain : Telkomsel, Kementerian Sosial, BPJS Kesehatan, XL Axiata, Indosat, dan BRI.Sekitar setengah jam kami berselancar di ruang big data itu. Zudan meminta KTP saya, lalu membacakan NIK ( Nomor Induk Kependudukan) nya kepada operator. Dalam hitungan detik muncul wujud KTP el dengan foto saya selayar penuh. Kemudian muncul kartu keluarga berisi data dan foto seluruh anggota keluarga. Klik lagi muncul data-data pelengkap, mulai dari perbankan, pajak sampai vaksinasi.

" Saya juga dong," selak Anwar Fuady sambil menyerahkan KTP el nya.Aktor itu takjub melihat sekejap saja seluruh isi KTP el nya tayang di layar. Status Anwar terbaca jelas : Duda mati. Oh, iya, tahun lalu Anwar memang kehilangan istri tercinta akibat terpapar Covid-19. Anwar juga terkejut data banknya juga muncul.

Semudah itulah mengakses data penduduk sekarang. Sampai di sini muncul pesan. Betapa pentingnya KTP el dijaga tidak jatuh di tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Tidak ada ampun begitu NIK kita dikuasai penjahat. Sama dengan seluruh data pribadi turut dikuasai.Beberapa bulan lalu, sudah saya buktikan. Saya pernah meminta bantuan Dirjen Zudan untuk antara lain penggantian foto saya yang rusak di KTP -el dan mencetak KTP el almarhum ayah yang wafat 9 tahun lalu. Dalam hitungan jam fisik KTP sudah tiba di rumah. Begitu pun ketika KTP el putri saya hilang dengan cepat bisa diganti hanya dengan mengetahui NIKnya. Saya baru paham, mengapa pelaku kejahatan sekarang bisa dalam waktu cepat dibekuk pihak yang berwajib.

"Teknologinya kami desain otonom. Big data kependudukan kita sudah lengkap by name by adress berbasis nik, " ungkap Zudan.Pria langsing kelahiran 24 Agustus 1969 ini satu-satunya dirjen kementerian di Tanah Air yang terjun langsung mensosialisasikan kepada publik kemudahan akses informasi publik di lingkup tupoksinya. Zudan sendiri yang tampil dalam video tutorial mengajari rakyat cara mudah mengakses atau mengurus masalah kependudukan secara online. Mulai pembuatan akte kelahiran, akte kematian, penggantian Kartu Keluarga dan KTP el yang hilang maupun yang rusak.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini