[caption id="attachment_35982" align="alignnone" width="650"]
Tim perumus Mayjen TNI Anas Alwi (kiri), Mayjen TNI M. Fuad Basya (tengah) dan Yemmelia (kanan) saat mensosialisasikan DPP-IKM, Minggu (17/7).(rahmat zikri)[/caption]
PADANG - Tim perumus sosialisasikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) sebagai wadah pemersatu perantau Minang. Rencananya DPP-IKM akan dideklarasikan pada Agustus 2016.Tujuan dibentuknya DPP-IKM agar perantau Minang yang tersebar di seluruh wilayah bisa memberikan kontribusi dan kemajuan untuk Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan tim perumus yang juga mantan Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayjen M. Fuad Basya di Masjid Nurul Iman, Padang, Minggu (17/7).“DPP-IKM tidak akan tersentuh oleh partai partai politik. Kita mencoba menyatukan aspirasi, tekad dan menyalurkan aspirasi untuk membangun kampung halaman melalui bidang sosial,” katanya.
Lebih lanjut, Jenderal bintang dua yang kini memasuki masa pensiun itu menargetkan dengan keberadaan DPP-IKM tidak akan ada lagi perantau Minang yang pengangguran di negeri orang.“Wadah ini akan membantu para perantau yang tertimpa musibah, mencarikan lapangan pekerjaan, dan lainnya,” katanya saat menghadiri tabligh akbar pengukuhan pengurus BKMT Padang di Masjid Nurul Iman kemarin.Jika disatukan dalam satu wadah yang terorganisir keberadaan jutaan perantau minang yang saat ini masih terpisah-pisah diprediksi dapat melebihi besaran jumlah pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumbar.“Saat ini perantau sumbar masih terpisah-pisah dalam organisasi yang mengatasnamakan daerah asal masing-masing. Keberadaan DPP-IKM yang terpusat di Jakarta itu diharapkan bisa menfasilitasi semua aspirasi itu hingga tiap daerah,” Katanya.
Sementara itu Sekretaris DPP-IKM Nefri Hendri menyebutkan rencana tersebut dirintis sejak 2015.“Januari 2016 dimulai lagi, pada Maret dibentuklah tim pengagas dan perumus yang bertugas merumuskan dan menggagas DPP-IKM, deklarasi akan dilaksanakan agustus dan akan dikukuhkan pada Oktober mendatang,” katanya.(rahmat)
Editor : Eriandi
