Bimtek Wilayah Regional 2, Aparatur Harus Produktif Dampingi Pelaku Industri

×

Bimtek Wilayah Regional 2, Aparatur Harus Produktif Dampingi Pelaku Industri

Bagikan berita
Foto Bimtek Wilayah Regional 2, Aparatur Harus Produktif Dampingi Pelaku Industri
Foto Bimtek Wilayah Regional 2, Aparatur Harus Produktif Dampingi Pelaku Industri

PADANG - Sebanyak 330 peserta yang terdiri dari aparatur dinas pemerintah kabupaten/kota di wilayah Regional 2 Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) virtual yang digelar Balai Diklat Industri (BDI) Padang Kemenperin menggunakan aplikasi Zoom, Senin (22/6).Dalam Bimtek itu, Kepala BPSDMI Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto melalui Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri BPSDMI Iken Retnowulan berpesan agar produktif mendampingi pelaku industri menghadapi situasi dunia usaha di tengah pandemi Covid-19.

“Aparatur merupakan pendorong kinerja industri daerah agar produktif dan berkembang. Untuk itu, diharapkan mampu berinovasi dalam implementasi kebijakan, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat industri di daerah,” katanya.Dikatakan Eko, seminar virtual sengaja digelar untuk menyiapkan aparatur industri khususnya di daerah agar mampu beradaptasi dalam menjalankan tugasnya mendampingi pelaku usaha atau industri dalam menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi yang beragam terkhusus menghadapi era new normal atau kenormalan baru.

“Kegiatan ini merupakan upaya knowledge transfer sekaligus sinkronisasi persepsi antara aparatur industri di pusat dan daerah, terkait kebijakan pengembangan dan pembinaan industri pada masa pandemi Covid-19,“ katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Diklat Industri Padang Surya Agusman mengakui bahwa sektor industri memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional. "Aktivitas industri terbukti mampu memberikan peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal serta menambah penerimaan devisa negara," katanya.Data kinerja sektor industri periode Januari sampai Desember 2019 menunjukan nilai ekspor sebesar 126,57 miliar US Dollar dan menyumbang 75,5% dari total eskpor Indonesia. Lima sektor yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor tersebut adalah: industri makanan (21,46%), logam dasar (13,72%), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (10%), industri pakaian (6,56%) serta industri kertas dan barang dari kertas (5,74%).

Akibat Covid-19, geliat bisnis semakin tertekan, hal itu tidak hanya dirasakan industri skala besar dan menengah, namun juga berdampak pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Bimtek Aparatur Industri di tingkat kabupaten dan kota regional II diselenggarakan pada tanggal 22-23 Juni 2020. Peserta Bimtek juga diikuti sebanyak 12 Perusahaan dan Asosiasi," jelasnya.Ditambahkannya, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) melaporkan bahwa 81% atau sekitar 2,67 miliar pekerja dari total 3,3 miliar pekerja di dunia akan terkena dampak penutupan tempat kerja akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dan, 1,25 miliar di antaranya terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hingga saat ini, beberapa negara di dunia sudah melakukan PHK pegawai secara besar-besaran, bahkan mencapai puluhan juta pekerja.  Sementara di Indonesia, tenaga kerja terdampak Covid-19 sekitar 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) dan diperkirakan tambahan pengangguran bisa mencapai 5,23 juta.

"Menyikapi hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memetakan sejumlah sektor industri yang terdampak pandemik Covid-19, yaitu industri yang suffer, moderat dan high demand.  Industri yang masuk kategori high demand menjadi perhatian utama, karena masih memiliki permintaan yang tinggi selama pandemik Covid-19.  Selain itu juga memastikan agar stimulus yang telah dirancang pemerintah dapat tersampaikan kepada pelaku usaha/industri yang terdampak pandemik Covid-19 ini," jelasnya.Selain instrumen kebijakan, Kemenperin terus berupaya menyiapkan aparatur industri agar mampu beradaptasi dengan baik dalam menghadapi era new normal atau kenormalan baru. Salah satu langkah yang dilakukan melalui penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) bagi aparatur industri di seluruh daerah kabupaten dan kota se-Indonesia secara virtual.

Tampil sebagai moderatornyo Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Dadi Marhadi.

Pemateri lain Pejabat Fungsional Widyaiswara pada Balai Diklat Industri Padang Pusat Pendidikan dan Pelatihan IndustriBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Yafid Hafizh, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Direktorat Jenderal Industri Agro Emil Satria, Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka E. Ratna Utarianingrum dan Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Feby Setyo Hariyono.(zikri)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini