BINDA Sumbar Kebut Vaksinasi Massal untuk Kelompok Lansia dan Anak 

×

BINDA Sumbar Kebut Vaksinasi Massal untuk Kelompok Lansia dan Anak 

Bagikan berita
Foto BINDA Sumbar Kebut Vaksinasi Massal untuk Kelompok Lansia dan Anak 
Foto BINDA Sumbar Kebut Vaksinasi Massal untuk Kelompok Lansia dan Anak 

Padang, Singgalang - Jelang akhir tahun ini, Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sumbar mengebut vaksinasi massal untuk kategori penerima kelompok rentan, seperti lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun.Vaksinasi massal di lima kabupaten ini ditargetkan sepuluh ribu warga menerima vaksin Covid-19 untuk dosis pertama.

"Lima kabupaten ini, Sawahlunto, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan Solok. Kelima wilayah ini menjadi target vaksinasi massal pada hari ini, " kata Kepala BINDA Sumbar, Hendra kepada wartawan, Rabu (29/12).Hendra mengatakan, kelima daerah ini ada sepuluh ribu perserta vaksinasi. Pesertanya mulai dari masyarakat umum, lansia hingga anak-anak. Jelang akhir tahun ini pihaknya berupaya keras mencapai target persentase vaksinasi 70 persen.

"Saat ini, persentase capaian vaksinasi di Sumbar untuk penerima dosis pertama baru mencapai 66,19 persen dan dosis kedua 41,20 persen. Itu artinya kita harus mengejar sisa empat persenan agar mencapai target 70 persen. Diharapkan peran aktif yang lebih dari semua unsur dan masyarakat agar target capaian vaksinasi kita terwujud," ujar Hendra.Dikatakan, vaksinasi massal yang dilaksanakan BINDA Sumbar setiap harinya mengalami peningkatan satu persen. Meski demikian, target capaian vaksinasi 70 persen tidak akan terwujud apabila tidak ada sinergi yang kuat antar lembaga.

"Butuh sinergi yang lebih kuat lagi agar bisa mengejar target capaian vaksinasi jelang tutup tahun. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta terlibat mensukseskan program vaksinasi. Jika 70 persen target tercapai, maka kekebalan kelompok bisa tercapai. Yang belum divaksin segeralah datang ke gerai vaksin yang ada," katanya.Terakhir Hendra mengatakan, masih tingginya potensi ledakan kasus baru, untuk itu pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Apalagi saat ini varian Omicron sudah muncul di Indonesia. Jika prokes kendor, maka potensi klaster baru kemungkinan besar bisa saja muncul.

"Prokes juga jangan sampai kendor. Merujuk pada data yang ada kemarin, perkembangan kasus Covid-19 untuk varian Omicron secara global, dalam sepekan terakhir adanya peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat kasus Omicron terkonfirmasi dari sebelumnya hanya ditemui di 97 negara kini sudah ada di 115 negara, termasuk Indonesia. Total secara keseluruhan, terkonfirmasi ada sebanyak 184.607 kasus yang mana sebelumnya hanya 62.342 kasus," tutupnya. (deri)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini