Bisakah Sumbar Genjot Pertumbuhan Ekonomi?

×

Bisakah Sumbar Genjot Pertumbuhan Ekonomi?

Bagikan berita
Foto Bisakah Sumbar Genjot Pertumbuhan Ekonomi?
Foto Bisakah Sumbar Genjot Pertumbuhan Ekonomi?

Oleh Syafruddin KarimiGuru Besar Ekonomi

Universitas AndalasMenurut dokumen RPJMD Sumbar sesuai dengan Perda No.06 tahun 2021, target laju pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 3,4%. Dengan patokan ini, laju pertumbuhan ekonomi tahunan dari kuartal 1 tahun 2021 ke kuartal 1 tahun 2022 sebesar 3,64% cukup memberi semangat. Mengapa memberi semangat?

Kalau kita bisa mempertahankan saja laju pertumbuhan sebesar 3,64% pada tiga kuartal akhir 2022, Sumbar sudah akan punya kinerja laju pertumbuhan ekonomi di atas target yang dinyatakan dalam dokumen RPJMD. Namun hal itu jangan sampai membuat Sumbar merasa puas. Apa sebab tidak boleh merasa puas? Target laju pertumbuhan ekonomi Sumbar rendah rendah saja. Kalau target laju pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam RPJMD tercapai saja seperti yang tertulis, laju pertumbuhan ekonomi Sumbar masih jauh di bawah 5%.Sumbar tidak boleh terjebak dengan capaian laju pertumbuhan tahunan yang mencerminkan lampaui target. Kita akan terjebak kalau kita memahami angka itu seakan ekonomi kita sudah pulih. Ekonomi daerah kita belum pulih. Apa indikasinya? Cermati laju pertumbuhan ekonomi kuartalan kita. Kegiatan ekonomi kita pada kuartal 1 tahun 2022 dibanding kuartal 4 tahun 2021 sesungguhnya mengalami kontraksi sebesar -1,31%. Turun dari angka 2,7% pada kuartal 4 tahun 2021. Kondisi ini lebih muram dibanding periode sama pada tahun 2021. Pada kuartal 1 tahun 2021 laju pertumbuhan ekonomi kita hanya turun sebesar -0,59% dari angka sebesar 1,64% pada kuartal 4 tahun 2020. Angka ini mencerminkan bahwa ekonomi kita masih belum pulih dengan pertumbuhan ekonomi yang belum stabil. Situasi ini perlu menjadi perhatian pengambil kebijakan ekonomi daerah baik pada level provinsi maupun pada level kota dan kabupaten.

Banyak faktor sebagai determinan pertumbuhan ekonomi. Ini berkaitan dengan fungsi produksi yang bisa dipengaruhi dengan kebijakan ekonomi daerah. Total belanja daerah yang kita kenal dengan total absorption daerah menentukan laju pertumbuhan ekonomi. Dia berperan menciptakan stimulus buat pertumbuhan. Selain belanja rumahtangga, belanja pemerintah daerah merupakan komponen strategis dalam total absorption.Kenapa strategis? Pemerintah daerah punya ruang diskresionari untuk merekayasa stimulus agar bisa tumbuh lebih cepat. Yang tidak kalah penting adalah investasi bisnis yang bergantung pada kualitas kebijakan pemerintah. Dalam hal ini termasuk komitmen dalam menyediakan publik kapital yang meliputi infrastruktur, jalan, air dan listrik serta sarana penunjangnya.

Faktor penentu pertumbuhan ekonomi mesti menjadi perhatian serius dari pengambil kebijakan daerah secara totalitas. Kita perlu menggenjot laju pertumbuhan ekonomi kita dengan angka minimum 5%. Melihat sumberdaya kita yang tidak kaya, tapi juga tidak miskin, Sumbar perlu melakukan integrasi dan koordinasi kebijakan lintas dinas dan lintas kota kabupaten. Ini sangat kita perlukan agar totalitas stimulus mampu menghasilkan pemulihan ekonomi. Bila para pengambil kebijakan ekonomi daerah kita di Sumbar memiliki kemauan untuk melakukan semua itu, kita percaya bahwa Sumbar mampu menggenjot laju pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Selamat bekerja para pengambil kebijakan. Sumbar mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi bila diikuti dengan kemauan keras para pengambil kebijakan untuk saling berkoordinasi dan mengintegrasi kepentingan.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini