SOLSEL - BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan membangun alat pedeteksi gempa bumi jenis shelter broadband dan shelter mini regional di Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ), Solok Selatan. Pembangunan alat pendeteksi gempa tersebut sebagai tindak lanjut gempa bumi yang mengguncang daerah tersebut pada akhir Februari 2019 lalu. Gempa bumi saat itu telah menyebabkan 1.389 KK mengungsi akibat ratusan rumah mereka mengalami rusak berat, sedang dan ringan."Shelter ini akan dibangun pada Oktober 2019 oleh BNPB pusat, dan titik lokasinya di belakang Kantor Camat SBJ," kata Sekretaris Camat Sangir Balai Janggo, Yosepriadi kepada Singgalang, Rabu (9/10).
Alat pendeteksi itu, menurutnya, untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya gempa bumi, gerakan tanah dan kekuatan tanah selama gempa berlangsung. Alat itu dinilai sangat penting mengingat Solsel merupakan daerah rawan bencana gempa, karena dilewati patahan semangka.Sedangkan yang terjadi di Kecamatan Sangir Balai Janggo Februari lalu, kata Yosep, terjadi akibat patahan anak ranting lempeng bawah tanah hingga memicu pergeseran tanah. Bahkan setiap menitnya pasca gempa mengguncang, terjadi dentuman-detuman di dalam tanah.
Camat Sangir Balai Janggo, Muslim menambahkan, bangunan sensor gempa yang akan dibangun Oktober 2019 di SBJ menggunakan magnet permanen dan lilitan kawat tembaga yang dapat bergerak secara vertikal ketika terjadi gempa. Hal itu untuk mengaktifkan rangkaian relay yang dapat menyalakan nada peringan sesuai pemaparan tim teknis pembangunan alat pendeteksi gempa bumi."Sistem pendeteksi gempa yang akan dibangun di belakang kantor camat ini dirancang mampu memberikan nada peringatan berupa sirine ketika terjadi gempa," terangnya.Selain alat deteksi gempa dan shelter mini tersebut, ada empat unit rumah semi permanen yang telah dibangun BPBD Solsel untuk tempat tinggal sementara jelang dikucurkannya dana rehabilitasi bencana gempa bumi oleh Pemerintah Pusat bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, sedang dan ringan.Namun, menurut Kepala Jorong Koto Sungai Kunyit, belum dikatehui siapa warga yang akan mendapatkan jatahnya. (hendrivon)
Editor : Eriandi
