Oleh Charlie CH Legi
“Sepi sekali ya,” kata seorang wanita yang datang bersama pasangannya dan duduk di kursi empuk bioskop di sebuah mall megah di Padang, Sabtu (30/1).
Sebelum masa pandemi Covid-19, lorong itu selalu ramai oleh muda-mudi. Lorong itu jadi tempat mereka saling bercerita sebelum film diputar. Kursi itu pun tidak pernah sepi. Selalu terisi. Bahkan ketika itu ada yang sengaja duduk di lantai, sambil menunggu dipanggil masuk ke dalam studio bioskop.
Sementara di bagian depan bioskop, penjaga loket tiket duduk di kursinya. Sesekali wanita itu memainkan handphone. Matanya kadang tertuju ke pintu masuk bioskop. Berharap ada yang datang menghampirinya dan membeli tiket. “Tidak seramai dulu, meski beberapa ada yang datang untuk menonton,” kata wanita berseragam hitam itu.
Sepasang muda-mudi tadi memilih masuk ke dalam studio, karena sudah disilahkan untuk masuk. Di dalam studio bioskop, film diputar tidak lagi tepat waktu. Film yang seharusnya diputar tepat pukul 15.00 WIB, molor lima belas menit. Pihak bioskop agaknya sengaja menunda penayangan sambil menunggu penonton.
Lima belas menit menunggu, film akhirnya diputar. Tidak ada lagi cuplikan film baru yang akan tayang. Biasanya, sebelum film utama diputar, dua atau tiga film baru yang akan tayang sudah diputar resensinya di hadapan penonton.
Studio bioskop yang dapat menampung ratusan orang penonton tidak pernah terisi penuh. Studio sepi. Satu kali penayangan film, jumlah penonton yang datang hanya hitungan jari saja. Tidak habis jari di kedua tangan. “Biasanya dalam sehari sekitar seribu orang penonton menyaksikan film kami. Sekarang tidak sampai segitu,” ungkap Cinema Manager sebuah bioskop yang enggan disebutkan namanya.
Geliat bioskop memang sempat terhenti selama pandemi. Tujuh bulan lebih bioskop tutup. Praktis sejak itu tidak ada film yang diproduksi.
Setelah kasus Covid-19 mulai melandai, sejumlah bioskop di Tanah Air kembali dibuka. Begitu bioskop dibuka, penonton tidak seramai dulu. Banyak yang enggan datang ke bioskop karena takut terpapar Covid-19. Padahal, pihak bioskop sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Penonton diwajibkan mengecek suhu tubuh. Diharuskan mengenakan masker selama di bioskop. Mencuci tangan dengan handsanitizer. Bahkan jumlah penonton dibatasi. Jarak antar penonton pun diatur.
Di Padang, beberapa bioskop sudah beroperasi sejak Oktober 2020. Sementara bioskop CGV yang berada di kawasan Pasar Raya Padang belum dibuka hingga detik ini. Bioskop ini belum mendapat izin dari pemerintah setempat. Begitu juga bioskop “Karya” yang terletak di kawasan Pondok.
Meski sudah beroperasi, film yang diputar di bioskop tidak lagi film terbaru. Meski sejumlah rumah produksi film sudah menelurkan beberapa film baru. Pihak bioskop nampaknya enggan “membeli” film baru yang biayanya cukup besar. Karena jumlah penonton yang sedikit dan takut merugi.
Meski geliat bioskop tidak lagi seperti dulu, akan tetapi pemilik bioskop optimis kondisi akan kembali membaik.
Seorang pemilik bioskop di Padang, Wirako Angriawan optimis dunia perfilman kembali menggeliat dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan. Menurutnya, hiburan berupa tayangan film cukup digemari oleh warga. “Kita optimis (kondisinya kembali seperti dulu), apalagi film baru selalu dicari orang,” tuturnya.
Mengajak warga untuk datang ke bioskop, pihak cinema kini gencar menayangkan iklan ajakan ke bioskop. Warga diimbau untuk tidak takut terpapar Covid-19 di bioskop, sepanjang patuh dengan protokol kesehatan.(*)
Komentar