Boros, Anggota DPRD Sumbar Permasalahkan Pembangunan Stadion Utama

×

Boros, Anggota DPRD Sumbar Permasalahkan Pembangunan Stadion Utama

Bagikan berita
Boros, Anggota DPRD Sumbar Permasalahkan Pembangunan Stadion Utama
Boros, Anggota DPRD Sumbar Permasalahkan Pembangunan Stadion Utama

[caption id="attachment_3533" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (antara foto) Ilustrasi (antara foto)[/caption]PADANG - Pembangunan stadion utama Sumbar di Padang Pariaman disorot. Kontur lahannya dinilai tak layak dan bisa menyedot anggaran pembangunan terlalu besar. DPRD minta Pemprov untuk mengevaluasi kembali. Sebagian anggota dewan mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menelisiknya.

Untuk diketahui stadion utama itu sengaja dibangun untuk mempersiapkan penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2024 mendatang. Sumbar berpotensi jadi tuan rumah, walaupun memang ini belum dipastikan.Wakil ketua DPRD Sumbar, Arkadius Dt. Intan Bano mengatakan memang DPRD sedang menyoroti masalah pembangunan stadion ini. Ada pula sebagian anggota dewan mengusulkan pembentukan pansus.

"Sekarang kita masih minta komisi IV bidang pembangunan untuk mengkaji soal pembangunan itu. Nanti akan dibahas kembali tentang jadi atau tidaknya dibentuk pansus," ujar Arkadius, Kamis (16/3).Arkadius menjelaskan pembangunan stadion ini disorot karena kontur lahan yang dinilai tak layak. Lahan di Padang Pariaman yang akan dijadikan sebagai tempat pembangunan stadion itu konturnya tak datar. Berbukit dan berlembah. Sehingga membutuhkan dana sangat besar untuk mendatarkan atau mematangkan lahannya.

"Memang bisa nanti diratakan dan ditimbun. Tapi itu kan memakan biaya besar. Laporannya kebutuhan dana untuk meratakan lahan itu saja sampai Rp100 miliar," ujar Arkadius.DPRD, kata dia, tak melarang pembangunan akan dilakukan dimanapun. Tak pula melarang pembangunannya di Padang Pariaman. Letaknya pun tak jauh dari pusat Kota Padang. Begitu pula dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Namun kontur lahanlah yang dipermasalahkan.

"Dana senilai Rp100 miliar untuk meratakan lahan itu kan bisa digunakan untuk membangun gedungnya. Mengapaka kita harus boros dana sekadar untuk meratakan lahan?" ujar Arkadius. (titi)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini