[caption id="attachment_9365" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (antara foto)[/caption]PADANG ARO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan memperkirakan kabut asap dalam tiga hari ini, selain berasal dari daerah sendiri juga akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Jambi.
"Kabut asap ini sepertinya kiriman dari Jambi dan Riau. Tapi ada juga yang dari Solok Selatan karena ada pembakaran lahan untuk perkebunan warga," kata Sekretaris BPBD Solok Selatan Sumardianto di Padang Aro, Jumat (21/8).Ia menyebutkan, Kamis (20/8) terjadi kebakaran lahan sekitar setengah hektare di Bukit Sangka Puyuah di Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan. Namun kebakaran lahan itu bisa dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran sehingga tidak sampai pada permukiman penduduk.
Kendati demikian, kabut asap yang kini menyelimuti Solok Selatan tersebut belum begitu pekat sehingga tidak menganggu pandangan dan pernapasan manusia.Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat daerah itu agar mengurangi aktivitas di luar rumah, serta menggunakan masker jika melakukan perjalan dengan kendaraan roda dua.
"Jika kabut asap ini mulai menebal, kami yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan akan membagikan masker gratis. Untuk BPBD belum memiliki persediaan masker," katanya.Sementara Kepala Seksi (Kasi) Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Solok Selatan, Novi Hendrik menyebutkan sampai saat ini pihaknya belum melakukan pengukuran tingkat pencemaran udara oleh kabut asap di daerah itu."Kami belum melakukan pengukuran apakah kabut asap yang menyelimuti ini sudah di bawah ambang batas baku mutu atau tidak, mungkin dalam waktu dekat," katanya. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi, S.Sos
