BPBD Sumbar Pastikan Sirene Peringatan Tsunami Berfungsi Baik

×

BPBD Sumbar Pastikan Sirene Peringatan Tsunami Berfungsi Baik

Bagikan berita
Foto BPBD Sumbar Pastikan Sirene Peringatan Tsunami Berfungsi Baik
Foto BPBD Sumbar Pastikan Sirene Peringatan Tsunami Berfungsi Baik

[caption id="attachment_26485" align="alignnone" width="650"]Sirene tsunami (okezone.com) Sirene tsunami (okezone.com)[/caption]PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar memastikan tidak ada serine peringatan dini tsunami yang rusak, sehingga jika terjadi gempa besar, semua serene tetap bisa difungsikan untuk memperingatkan warga.

"Semua masih baik. Hanya saja, saat terjadi gempa 7,8 SR di Barat Daya Mentawai (2/3), memang sengaja tidak dibunyikan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno di kantor Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Padang, Minggu (6/3).saat terjadi bencana gempa di Sumbar, sudah ada standar operasional atau SOP yang harus diikuti sesuai Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2012 tentang Rencana Kontijensi Sistem Peringatan Dini dan Penanganan Darurat Bencana Gempa dan Tsunami.

"Itu telah kita lakukan pada saat terjadi gempa kemarin," katanya.Ia menyebutkan, lima menit setelah terjadi gempa, Pusdalops PB Sumbar mendapatkan informasi berupa peringatan dini I dari BMKG yang berisi informasi kekuatan gempa, lokasi dan potensi terjadi tsunami.

Lima menit setelah itu, masuk peringatan dini II yang lebih lengkap dan valid, salah satunya pemutakhiran kekuatan gempa dan kemungkinan daerah terdampak."Informasi itu dianalisa di Pusdalops PB. Ada tiga data pembanding yang diperbolehkan yaitu dua dari satelit Amerika masing-masing USGS, dan NOA serta satelit milik Australia JATWC," katanya.

Berdasarkan analisa, lokasi gempa tidak pada patahan megatrust Mentawai, tetapi di Samudra Hindia berjarak 500 Kilometer dari Mentawai dan 700 Kilometer dari Padang."Meskipun BMKG menyatakan ada potensi tsunami, tetapi berdasarkan analisa, tidak akan sampai di Padang. Berdasarkan hal itu, Pusdalops PB Sumbar memutuskan untuk tidak menghidupkan serine peringatan tsunami, agar masyarakat tidak panik," katanya.

Hasil analisa tersebut kemudian diumumkan menggunakan serine berupa "tune" dan "voice tune"."Tune itu, bunyinya seperti peringatan kedatangan pesawat di bandara. Jauh bedanya dari serine peringatan tsunami yang bunyinya panjang selama tiga menit dan berulang," katanya.

Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak cemas jika terjadi bencana, karena alat peringatan dini tsunami di Sumbar masih berfungsi dengan baik.Hanya saja, ia mengingatkan, jika nanti terjadi gempa besar dengan durasi lebih dari tiga puluh detik, apalagi diikuti terputusnya komunikasi dan listrik mati, maka masyarakat tanpa harus menunggu komando, harus segera meninggalkan bibir pantai untuk evakuasi ke shelter atau daerah zona hijau.(aci)

sumber:antara

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini