BPJS Kesehatan Tekor Rp9 Triliun

×

BPJS Kesehatan Tekor Rp9 Triliun

Bagikan berita
Foto BPJS Kesehatan Tekor Rp9 Triliun
Foto BPJS Kesehatan Tekor Rp9 Triliun

[caption id="attachment_60025" align="alignnone" width="597"]Seorang peserta sosialisasi bertanya kepada anggota DPR Suir Syam (baju batik), Syahruddin (Kepala BKKBN Sumbar) dan Heryanto Rustam (Kadis P3AK2KB Padang) dalam sosialisasi KIE Kreatif. (givo alputra) Seorang peserta sosialisasi bertanya kepada anggota DPR Suir Syam (baju batik), Syahruddin (Kepala BKKBN Sumbar) dan Heryanto Rustam (Kadis P3AK2KB Padang) dalam sosialisasi KIE Kreatif. (effendi)[/caption]PADANG - Anggota Komisi IX bidang kesehatan DPR, Suir Syam mengungkapkan, hingga kini Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tekor sekitar Rp9 triliun dan diperkirakan membengkak hingga akhir tahun ini. Angka tersebut meningkat ketimbang tahun lalu yang defisitnya mencapai Rp6 triliun.

"Penyebabnya, karena pendapatan dari iuran BPJS kesehatan jauh berbeda dengan pengeluaran yang harus dibayarkan untuk klaim pengobatan-pengobatan di rumah sakit atau klinik. Apalagi, masih banyak terjadi tunggakan iuran bagi peserta. Untuk itu kita minta, pembayaran iuran harus disiplin dan BPJS kesehatan mesti pula tingkatkan kinerja," kata Suir Syam di hadapan kader Keluarga Berencana (KB) dan undangan lain, Senin (6/11) di Padang.Suir Syam mengungkapkan, melihat hal itu Komisi IX selain meminta BPJS kesehatan meningkatkan kinerja, juga berharap pemerintah mencarikan solusi pendanaan untuk menutup ketekoran itu.

Dia menekankan, jangan gara-gara keterlambatan pembayaran ke rumah sakit atau klinik, berpengaruh kepada pelayanan dan berakibat fatal pada masyarakat.Politisi Gerindra itu menjelaskan sesuai regulasi, peserta BPJS yang terlambat membayar iuran diberlakukan denda.

Suir memaklumi, kesulitan membayar iuran karena faktor pekerjaan. Olehkarena itu, pemerintah daerah bisa menyikapi dengan membantu yang bersangkutan melalui baznas maupun bantuan lainnya.Dalam kesempatan itu, mantan Walikota Padang Panjang dua periode ini juga menegaskan, pemerintah belakangan gencar menyuarakan menerapkan pola hidup keluarga berencana (KB). Ini melihat perkembangan dan sepertinya kurang peduli terkait KB. Padahal KB itu, sasarannya mencapai keluarga sejahtera.

Ikut memberi sambutan Kepala BKKBN Sumbar Syahruddin dan Kepala Dinas P3AP2KB Padang Heryanto Rustama. Hadir pula Camat Padang Barat Eri Sanjaya, unsur Muspika dan ratusan kader KB dan undangan lainnya. (effendi) 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini