BPOM Cabut Izin Edar Obat Sirup dari 3 Perusahaan Farmasi

×

BPOM Cabut Izin Edar Obat Sirup dari 3 Perusahaan Farmasi

Bagikan berita
Foto BPOM Cabut Izin Edar Obat Sirup dari 3 Perusahaan Farmasi
Foto BPOM Cabut Izin Edar Obat Sirup dari 3 Perusahaan Farmasi

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah merilis larangan beredarnya obat sirup yang ditujukan pada PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma. Setelah sebelumnya ketiga perusahaan farmasi tersebut dilakukan serangkaian pengujian ulang dalam kandungannya.Dikutip dari siaran pers resmi BPOM RI, berdasarkan dari hasil investigasi, maka ketiga perusahaan farmasi tersebut diberikan sanksi administratif yakni mencabut sertifikat Cara Pembuatan (COB) yang baik untuk sediaan cairan oral nonbetalaktam dan izin edar sirup.

Tak hanya itu, BPOM juga memerintahkan ketiga perusahaan obat tersebut untuk menghentikan kegiatan produksi seluruh obat sirup dan mengembalikan surat persetujuan Izin Edar obat sirup tersebut. Ketiga perusahaan juga diperintahkan untuk menarik semua obat sirup dan memastikan semua obat sirup telah ditarik dari peredaran.Kemudian, seluruh obat sirup yang ditarik itu harus dimusnahkan semua dengan disaksikan BPOM dengan membuat Berita Acara Pemusnahan. Terakhir, BPOM memerintahkan ketiga industri obat itu untuk melaporkan pelaksanaan perintah. Mulai dari penghentian produksi, penarikan dan pemusnahan kepada BPOM.

Tindakan ini diambil karena hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (kemenkes) menetapkan kandungan EG dan DEG adalah dalang naiknya kasus gagal ginjal aku pada anak beberapa waktu ke belakang. Kesimpulan ini dipegang bukan tanpa alasan. Kemenkes sudah melakukan serangkaian penelitian yang melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia, Ikatan Apoteker, Farmakolog, dan para ahli toksikologi.Dan, sampai pada akhirnya menyimpulkan bahwa ada dugaan pelarut yang ada di dalam obat cair menghasilkan cemaran EG dan DEG yang menyebabkan suatu keadaan gangguan ginjal yang pada berujung gagal ginjal akut," terang Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril saat konferensi pers virtual, beberapa waktu yang lalu.

"Dalam proses biopsi, ditemukan kristal oksalat hasil metabolisme kalsium oksalat, yang mana itu adalah hasil akhir daru EG dan DEG. Ini yang kemudian membauat ginjal rusak," terang Syahril."Dengan temuan ini, kami simpulkan bahwa penyebab dari gangguan ginjal akut yang saat ini terjadi mengerucut ke arah sana (keracunan EG dan DEG dari konsumsi obat yang menggunakan pelarut mengandung EG dan DEG)," tegasnya. (okezone)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini