[caption id="attachment_4412" align="alignnone" width="500"]
Tanaman padi (lukman)[/caption]PADANG - Meski mendapatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp120 triliun secara nasional, namun Pemprov Sumbar pesimis dapat membantu sektor pertanian. Sebab, bunga yang ditetapkan justru naik menjadi 8 persen dari sebelumnya 4 persen.
Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Erinaldi mengatakan, sebelumnya ketika KUR masih dibagi dalam bentuk Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) bunga ditetapkan masih berada pada angka 4 persen."Dengan bunga 4 persen justru kita ingin bunga itu turun menjadi 2 persen, tapi sekarang malah naik. Dengan persen lama peternak kita masih bisa menggunakan KUR untuk mengembangkan usaha, sekarang kita agak kurang yakin,"ungkapnya.
Pada 2015, dari sebanyak 3.000 kelompok peternak di Sumbar tidak semuanya yang menggunakan KUR untuk pengembangan usaha. Makanya secara keseluruhan, peternak Sumbar hanya mampu menyerap Rp180 miliar KUR pada 2015.Untuk itu menurutnya, agar bunga KUR tersebut tidak membabani masyarakat peternak dan petani. Diharapkan nanti dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat mengakomodir subsidi bunga.(yose) Editor : Eriandi
