Tim pencari masih melakukan pencarian di hutan yang diduga merupakan tempat hilangnya buruh angkut kayu. (ricky)[/caption]
TUA PEIJAT - Mardona (30), buruh angkut kayu, dilaporkan hilang dalam hutan Bukit Pamewa, Sipora Utara. Disinyalir, pria asal Simalegi, Siberut Barat itu tersesat akibat belum terlalu mengenal seluk beluk hutan secara baik.
"Korban merupakan warga yang baru pindah dari Simalegi. Diduga korban belum mengetahui hutan itu dengan baik, sehingga tersesat," terang anggota Pos SAR Mentawai, melalui telpon selulurnya, Sabtu (6/8).
Meski demikian, sambung Riko, dari keterangan rekan korban, diketahui sebelum dilaporkan hilang, Mardona kala itu membawa senapan angin ke hutan.
"Belum diketahui apakah senapan angin tersebut digunakan untuk berburu atau tidak. Apabila memang berburu, maka otomatis korban terus bergerak dari satu titik ke titik lainnya," terangnya.
Hilangnya Mardona pada Jumat (5/7). Hingga jam 20.00 WIB, korban diketahui tak pulang ke base camp yang biasa dijadikan tempat berkumpul para buruh. Empat korban pun sempat melakukan pencarian hingga pukul 23.00 WIB itu, namun merasa pencariannya tak membuahkan hasil, akhirnya pukul 02.30 WIB dini hari tadi, rekan-rekan korban melaporkan ke Pusdalops PB Mentawai.
"Pencarian pertama sudah dilakukan oleh tim gabungan sejak pukul 09.00 WIB pagi ini, sejauh ini belum ada hasil. Namun ada beberapa sumber dari masyarakat yang mengatakan pernah melihat korban di Desa Sido Makmur yang bersebelahan dengan Bukit Pamewa, tengah berjalan kaki ke arah Dusun Berkat sambil membawa senapan angin, mudah-mudahan itu benar korban yang tengah kami cari," pungkas Riko.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Pos SAR dan Polres siang ini akan melanjutkan pencarian kedua terhadap korban, dengan menyusur jalan Sido Makmur - Berkat dengan menggunakan kendaraan trail Trabas. (Ricky)
Editor : Eriandi
