[caption id="attachment_41774" align="alignnone" width="650"]
Pengadilan Negeri Padang (rahmat zikri)[/caption]PADANG - Seorang buruh, Isgianto (26) dihadapkan ke persidangan di Pengadilan Negeri Padang, Selasa (27/12), karena keadapatan memiliki 11 paket sabu.
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Willy Agustian Yoza mendakwa pemuda tersebut dengan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.Dalam dakwaannya Willy menjelaskan penangkapan terdakwa berawal adanya informasi dari masyarakat bahwa di daerah Lambung Bukit, Pauh, sering terjadi transaksi narkoba jenis sabu-sabu.
Kemudian pada 3 September 2016 sekitar pukul 14.00 WIB, terdakwa membeli satu paket sedang sabu-sabu dari Ucok (DPO) di bawah jembatan Siti Nurbaya, Padang Selatan seharga Rp1,2 juta.Isgianto kemudian membawa paket sabu-sabu tersebut ke sebuah pondok di Lambung Bukit. Di pondok tersebut, terdakwa membagi barang haram itu menjadi 11 paket kecil dengan menggunakan timbangan digital, untuk dijual dengan harga per paketnya Rp150 ribu. "Sehingga terdakwa mendapat keuntungan Rp300 ribu hingga Rp400 ribu," tuturnya di hadapan majelis hakim yang diketuai Estiono.
Aparat kepolisian pun melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Sekitar pukul 20.00 WIB, polisi melakukan pengintaian terhadap terdakwa di tempat biliar di Lambung Bukit, tempat terdakwa akan melakukan penjualan sabu-sabu.Ketika melihat gerak-gerik terdakwa yang mencurigakan, polisi berusaha melakukan penangkapan terhadap terdakwa. Namun hal itu diketahui terdakwa sehingga berusaha melarikan diri."Saat berusaha melarikan diri, terdakwa terjatuh dan ditemukan dalam genggaman tangan sebelah kiri sebuah kotak rokok yang berisi 11 paket kecil sabu," sebutnya.Selanjutnya dilakukan penggeledahan di rumah terdakwa di Lambung Bukit. Saat penggeledahan tersebut ditemukan satu timbangan dan satu kaca pirek yang masih terdapat sabu sisa pakai. (yuki)
Editor : Eriandi, S.Sos
