[caption id="attachment_16417" align="alignnone" width="650"]
Aburizal Bakrie (antara foto)[/caption]JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengatakan, sebelum delapan calon ketua umum maju dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), mereka mendatangani perjanjian secara tertulis.
Perjanjian tersebut intinya menekankan para peserta yang kalah dalam hajatan politik partai berlambang pohon beringin ini tidak boleh mendirikan partai baru. Hal itu dilakukan agar calon-calon tersebut bisa fokus dan sama-sama membesarkan partai yang lahir di era orde baru itu."Yang menarik adalah semua calon sudah menandatangani kesepakatan pada saat mereka belum diloloskan sebagai bakal calon. Mereka buat kesepakatan untuk tidak masuk ke dalam partai lain atau membentuk partai baru," ujar Ical di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/4).
Ical menegaskan, para calon ketua umum tersebut harus siap kalah, dan kepada yang menang harus merangkul peserta yang kalah. Sehingga tidak ada pergejolakan yang akhirnya menyulut perpecahan."Nanti yang menang mengajak yang kalah, yang kalah mendukung yang menang," katanya.
Ical menambahkan, kepada penerusnya kelak agar menjadikan Partai Golkar bisa lebih baik di masa depan. "Harapan terbesarnya yaitu membawa Partai Golkar lebih baik di masa depan. Membawa Golkar lebih baik, progresif, lebih solid," pungkasnya.Setidaknya ada delapan calon ketua umum yang akan maju dalam perhelatan tersebut di Nusa Dua, Bali, mereka di antaranya, Setya Novanto, Ade Komarudin, Azis Syamsudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, dan Priyo Budi Santoso.(aci)
