PULAU PUNJUNG - Kompleks Percandian Padangroco merupakan salah satu bukti eksistensi Kerajaan Malayu yang berpusat di Dharmasraya (Kabupaten Dharmasraya), sebelum akhirnya dipindahkan ke pedalaman Sumatra (Saruaso) di Kabupaten Tanah Datar. Eksistensi candi yang berlatar belakang Hindu/Buddha ini berawal dari informasi hasil penelitian Daerah Aliran Sungai Batanghari (DAS) oleh Verkerk Pistorius pada tahun 1860-an.Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Van Stein Callenfels yang hasilnya menguraikan tentang temuan sisa bata di daerah Padangroco. Dari rangkaian temuan itu, pada tahun 1935, F.M. Schnitger melanjutkan penelitian tentang tinggalan bersejarah di kawasan ini.
Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumbar-Riau, dan Balai Arkeologi Medan. Rangkaian penelitian ini menghasilkan temuan parit di sekeliling candi serta temuan keramik dari berbagai masa. Temuan ini mengindikasikan bahwa wilayah Padang Roco merupakan salah satu pusat kerajaan Melayu Dharmasraya.Dikutip dari bpk3 sumbar, Candi Padangroco terletak di Jorong Padang Roco, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Kompleks ini terdiri dari tiga bangunan berupa satu candi induk dan dua candi perwara. Selanjutnya, ketiga bangunan candi ini disebut sebagai candi I (induk), candi II, dan candi III.
Dengan ditetapkannya Kompleks Percandian Padangroco sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 77/M/2023 diharapkan objek bersejarah ini dapat terus terawat menyintas zaman. Penetapan ini juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran bersama untuk memahami, merawat, dan melindungi Candi Padangroco.Penatapan Candi Padangroco sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional juga menegaskan bahwa objek bersejarah ini telah diakui sebagai karya adiluhung yang merekam jejak peradaban bangsa. Tentu menjadi kebanggaan bersama bahwa Sumatra Barat masih menyimpan tapak peradaban yang berusia sekitar delapan abad.Objek fisik dari Candi Padangroco dapat menjadi bukti kemasyhuran wilayah sekitar candi di masa lampau. Sementara nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadi jejak peradaban yang perlu diwariskan untuk membentuk jati diri bagi generi penerus bangsa.Setelah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional, candi ini diharapkan dapat terus dimanfaatkan sebagai ruang budaya yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Tentu tugas kita bersama untuk senantiasa mewarisi jejak peradaban bangsa bagi generasi penerus berbilang masa. (rl)
Editor : Eriandi, S.Sos
