Capaian Vaksinasi Terendah, Pemkab Agam Bakal Ajak Masyarakat 'Door to Door'

×

Capaian Vaksinasi Terendah, Pemkab Agam Bakal Ajak Masyarakat 'Door to Door'

Bagikan berita
Foto Capaian Vaksinasi Terendah, Pemkab Agam Bakal Ajak Masyarakat 'Door to Door'
Foto Capaian Vaksinasi Terendah, Pemkab Agam Bakal Ajak Masyarakat 'Door to Door'

PADANG - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Agam saat ini menjadi yang terendah di Sumatera Barat. Padahal, pemerintah kabupaten setempat telah berusaha untuk mengajak masyarakat bervaksin, termasuk mengadakan sejumlah gebyar vaksin.Meski demikian, ternyata hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan data per 19 November 2021, capaian vaksinasi di Kabupaten Agam baru mencapai 30,7 persen untuk dosis pertama dan 11,2 persen untuk dosis kedua. Total sekitar 190 ribu orang yang sudah divaksin.

Kapolres Agam, AKBP, Dwi Nur Setiawan SIK MH, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Agam, Tri Pipo SKM MKes dan Ketua PWI Agam, Mursyidi berbicara terkait rendahnya capaian vaksinasi di Agam, Jumat (19/11) dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Harian Singgalang bekerja sama dengan BNPB.Menurut Kapolres Dwi Nur, pihaknya bersama Pemkab akan memetakan masyarakat yang belum divaksin serta melakukan upaya 'door to door'. Pihaknya akan melakukan gebyar per jorong serta 'door to door' per jorong.

Dwi Nur mengakui masih jauhnya realisasi capaian di Kabupaten Agam dari yang ditargetkan. Bahkan, gebyar yang dilakukan dengan memberi reward atau door prize pun masih jauh dari yang ditargetkan."Upaya-upaya kita belum mencapai target," akunya.

Seperti di tempat-tempat lain, maraknya berita hoaks tentang vaksin diakuinya menjadi salah satu persoalan yang menghambat. Untuk memerangi itu, polri giat memberikan info yang bersifat meluruskan, baik melalui media sosial maupun edukasi melalui wartawan, agar masyarakat tahu bahwa vaksin itu dibutuhkan."Kita dorong sama-sama bagaimana masyarakat bisa tumbuh kepercayaannya pada vaksin. Semua untuk mencegah penyebaran covid-19 di wilayah kita. Karena, pada bulan Juli dan Agustus lalu, Kabupaten Agam terbanyak kasus Covid nya setelah Kota Padang. Saat itu, rumah isolasi cukup berat menampung pasien.

"Perlu kesadaran masyarakat bahwa vaksin diperlukan untuk kekebalan tubuh kita. Tetap tak lupa gunakan masker dan hindari kerumunan massa," pesannya.Sementara itu, terkait tempat wisata yang sudah mulai ramai, sudah dilakukan pembicaraan dengan pengelola agar melakukan vaksinasi di lokasi wisata tersebut. Pengelola, menurutnya setuju, masyarakat yang akan berwisata dianjurkan untuk divaksin bagi yang belum. Ia juga minta Pemda untuk bisa menekan pihak pengelola agar masyarakat yang belum vaksin tidak boleh masuk ke lokasi wisata. Mereka yang belum divaksin agar diarahkan ke tempat vaksin.

"Kita koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Kalau bisa setiap Sabtu dan Minggu dilakukan gerai di tempat wisata. Bagi yang belum vaksin, bisa langsung vaksin di tempat," ujarnya.Sementara itu, Tri Pipo mengakui, Agam paling rendah capaian vaksinasinya di Sumbar. Meski demikian, menurut Pipo, secara persentase per bulan, dalam empat bulan terakhir, sudah jauh meningkat. Jika sebelumnya capaian hanya 6 persen, maka dalam empat bulan terakhir, capaian meningkat 25 persen.

"Mudah-mudahan ke depan tetap berjalan seperti ini dan semakin meningkat," harapnya.Untuk menggenjot tingkat vaksinasi tersebut, Pemkab Agam menambah tim vaksinator dari sebelumnya hanya 30 tim, menjadi 53 tim dalam dua bulan terakhir. Satu tim berjumlah lima orang.

Adapun stok vaksinasi menurutnya, tak perlu dikhawatirkan. Terdapat 22 ribu stok vaksin, dengan sediaan Sinovac, Pfizer, Moderna dan Astrazeneca.Diakuinya, kelompok yang paling banyak belum divaksin adalah masyarakat umum. Sedangkan pelayan publik dan pelajar, sudah banyak yang divaksin.

Seperti diungkapkan Dwi Nur, Pipo juga mengakui, upaya yang akan dilakukan Pemkab ke depan adalah 'door to door'.Zero Kasus

Meski capaian vaksinasi rendah, tapi yang menggembirakan di Kabupaten Agam adalah kasus positif sudah tiga minggu ini nol. Rumah sakit juga sudah tak merawat pasien covid. Bahkan, tempat isolasi di BLK Sungai Jariang sudah dikosongkan karena tak ada tambahan kasus."Dengan kondisi ini, kita termasuk daerah yang akan disurvei, apakah penurunan kasus terkait dengan imunitas atau bagaimana," ujarnya.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini