PADANG - Ternyata banyak sekali masalah yang dihadapi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Padang dalam mencetak KTP elekteronik.Kepala Disdukcapil Padang Wedistar saat bertemu Ombudsman RI mengakui, ada sejumlah masyarakat yang telah melakukan perekaman data KTP elektronik, namun belum menerima secara fisik. Itu semua disebabkan data yang terekam belum valid.
"Selain itu ada indikasi data duplikat atau dempet sehingga perlu perbaikan sesuai dengan KTP sebelumnya," kata Wedistar di Ombudsman RI perwakilan Sumbar.Permasalahan lain dalam pembuatan KTP elektronik menurutnya adalah pembatasan kuota blanko KTP oleh Kementerian Dalam Negeri. Sekali pengiriman, blanko yang diterima Disdukcapil hanya 500.
Tidak hanya itu saja, tinta juga menjadi permasalahan dalam proses mencetak KTP elektronik, karena jumlah KTP yang bisa dicetak, tergantung jumlah tinta yang ada.Di 2016 ini pihaknya hanya mendapat delapan tinta. Jika satu tinta bisa untuk mencetak 500 e-KTP, jadi hanya 4.000 KTP yang dapat dirampungkan. "Setelah kami coba, tinta ternyata hanya mampu untuk mencetak 420 KTP," ujarnya.Kedatangan Kadisdukcapil Padang ke kantor Ombudsman tersebut bermula dari laporan warga Padang yang telah merekam KTP elektronik sejak setahun lalu, tetapi belum juga menerima secara fisik."Kami tindaklanjuti laporan warga ini dengan memanggil Kadisdukcapil Padang. Sekarang kendalanya telah dipaparkan secara gamblang," kata Asisten Ombudsman Perwakilan Sumbar, Adel Wahidi. (deri)
Editor : Eriandi
