Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Sports
  • Bola
  • Opini
  • E-PAPER
  • Hukrim
  • Teknologi
  • Index
No Result
View All Result
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Sports
  • Bola
  • Opini
  • E-PAPER
  • Hukrim
  • Teknologi
  • Index
No Result
View All Result
Portal Berita Singgalang
No Result
View All Result

Corona: Kisah Perantau Ditikam Parasaian

Minggu, 12 April 2020 | 15:28
Zikir dan Tarian Lebah

Khairul Jasmi (ist)

Share on FacebookShare on Twitter

Khairul Jasmi

Seorang ibu dari Ranah Minang yang hidup di rantau orang, ditikam oleh parasaian. Musim corona yang kian hebat ini, ia terpaksa membuka lapaknya. Pilihannya mati tak makan atau mati karena corona.

BACAJUGA

Berdagang Kata-kata

Pada Sebuah Masjid

Dan aparat datang, meminta agar si ibu menutup dagangannya. Ia berjualan pakaian.

“Kalau bisa Pak, kalau boleh ya Pak ya, kami butuh makan Pak, anak kami masih kecil-kecil,” katanya tangannya bergerak ke bawah memberi penekanan dengan telapak tangan menghadap ke tanah, untuk meyakinkan petugas, anaknya masih kecil.

“Di luar mati karena corona Pak, di rumah mati tak makan, kan sama mati-mati juga Pak, apa Bapak tak kasihan sama kami,” kata ibu berjibab ini melanjutkan ucapannya sembari membawa tangan kirinya ke dada, sementara tangan kanan memegang gulungan dagangannya, pakaian anak dan dalaman. Kepada aparat Polsek dan Koramil yang datang ia menjelaskan, cicilan boleh ditunda bayar, nyatanya tidak ada.Bisa ditunda tapi kena denda. Sdang, meminjam pada tetangga lama-lama kalau tak dibayar, juga tak bisa.

Orang Minang ini mengatakan, ia juga mengerti soal corona, cuma pilihannya di rumah saja atau bekerja. Ia mengaku sudah 10 hari di rumah saja dan ketika itulah, ketiadaan menderanya. Lalu pada sepotong siang yang belum sempurna ia membuka lapaknya dengan harapan ada pembeli. Yang datang justru aparat. Dunianya terhenyak, untung aparat memakai pendekatan kemanusiaan. Menyimak keluhan si ibu.

Seperti orang kecil lainnya, ibu ini tak hendak membangkang pada pemerintah.

“Kalau ada solusi dari pemerintah, tolong kami, bantu kami sembako buat makan,” katanya sembari merendahkan tubuhnya. Gerakan tubuh itu, seiraman dengan nada suaranya yang memohon, memberi isyarat bantuan sembako itu amatlah pentingnya.

Ia mengulag lagi, ‘ di luar mati karena corona, di rumah mati tidak makan.’ Lalu, ia mengutip ujaran anaknya, “Bu minta makan Bu,” kata itu meluncur begitu saja. “Kalau ndak racun saja kami semua,” katanya.

Aparat berjanji meyampaikan keluhan ibu bernama Yernis berasal dari Solok, yang tinggal di Kirana. Sepertinya sebuah kompleks perumahan di Cikarang.

Ibu beranak empat memakai jilbab syar’i warna hitam ini, terus memegang sisa dagangannya, sementara yang lain sudah ditata di lapak. Aparat berjanji menyampaikan keluhannya pada atasan. Mereka menyebut, hanya menjalankan tugas. Video berdurasi 02. 04 ini, selesai. Lalu beredar luas, seluas kengerian orang-orang miskin.

PHK dimana-mana
Data terakhir menyebut ada PHK 1, 4 juta orang di berbagai perusahaan besar, seperti Ramayana, Indosat, Garuda dan lainnya.

Sekali pukul, semua terjelentang, terkapar. Lalu mereka membawa tangis ke rumah. Ketika air mata masih berderai-derai, rupiah pun terkapar.
Warta ekonomi online, menulis: Perdagangan spot Kamis (9/4) baru saja dimulai, namun tanpa basa-basi mata uang global langsung membuat rupiah ambruk menjadi mata uang terlemah nomor satu di dunia. Pada menit-menit awal, rupiah masih stagnan di level Rp16.175 per dolar AS.

Kurs rupiah memang “ngeri”, tapi tak bisa dibanding dengan 1988, karena pemicunya berbeda dan gerakan rupiah juga tak sama. Apapun, hidup sulit karena sesuatu yang tak terpikirkan, di luar dugaan. Jangankan rakyat, pemerintah saja gagal, meski terus bekerja keras untuk mengatasinya. Syukurlah.

Sementara itu, PHK tak terhindarkan. Ada yang lebih baik, ‘dirumahkan,’ tak ada kerja, tak ada gaji. Jika suasana membaik kembali, masuk kerja lagi. Kapan? Itu masalahnya.

Akan halnya video PKL 2 menit di atas, bisa mewakili suara perantau kecil, pedagang kecil, di hampir semua pasar di Indonesia.

Mereka berperang dengan diri sendiri. Pilihan amat sulit, tapi harus diambil. “Kami tahu Pak, tapi bagaimana lagi.”
‘Bagaimana lagi’ itulah yang masalah negara sekarang. Semua bermuara pada tindak-tanduk ekonomi, pada “Sumatera Tengah” pada kondisi ekonomi rakyat kecil. Pada kesigapan pemerintah membatu rakyatnya sendiri.
Ini bukan soal corona lagi, melainkan tindakan cepat untuk membuat dapur warga berasap. Inilah kondisi yang mengancam 60 persen angkatan kerja Indonesia.

Belum lagi warga miskin, yang dikaya-kayakan oleh garis kemiskinan semu itu.

Corona yang membuat globe berwarna merah, membuat kota yang tak pernah tidur, kini senyap, sesenyap-senyapnya. Membuat Indonesia kena tungkai, tertelentang.

Dan, saya kembali menonton video pendek tentang orang Minang di rantau itu. Meneliti dagangannya yang dihamparkan, digayutkan dan dipegang. Bukan kebutuhan pokok, tapi pakaian. Ia berharap ada yang datang membeli, tapi hari itu sial, galeh takambang, petugas tibo.

Ia bertahan di rantau karena kakinya terikat pada rumah tangga. Yang lain bergegas mudik ke ranah Minang, membawa bekal seadanya. Bisa saja ada yang sebanyak bekal ketika ia pergi merantau pertama kali dulu.

Di sini masalah, di sana masalah pula.
“Di rumah mati di luar mati, kalau ndak racun sajalah kami!” (*)

Loading...

#TOPIK #covid-19#kolomkj#perantau

Komentar

#TERPOPULER

Royalti SPR tak Dibayar, Jaksa Bakal Tempuh Proses Hukum

Pengedar Sabu Ditangkap Polres Pariaman

Ini Penyebab Sekda Dipecat Bupati Pessel

Komando PFI Padang Berganti, Putra Tanhar Terpilih Sebagai Ketua

IN MEMORIAM H. BOY LESTARI DT PALINDIH; Pembawa Kayu Bakar Itu Telah Pergi

75 Orang yang Sempat Terjebak di Angso Duo Dievakuasi

Pengerjaan Stadion Utama Sumbar Masuk Tahap Tujuh

Pemuda Mahasiswa Peduli Keadilan Desak Kejati Periksa Gubri Terkait Korupsi Yan Prana

Gantikan Datuk Febby, Anggi Ermarini Pimpin PKB Sumbar

Tanah tidak Diblokir, BPN Padang tak Juga Proses Permohonan Warga

#INSTAGRAM

IKUTI

    Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to connect your Instagram account.

REKOMENDASI

Ada Saja yang Senjang di Matanya
Kolom KJ

Berdagang Kata-kata

Sabtu, 19 Desember 2020 | 12:17
Lupakan Puan, Ayo Kita Unjuk Gigi
Kolom KJ

Pada Sebuah Masjid

Jumat, 27 November 2020 | 16:01
Apapun Alasannya, Peserta Didik Jangan Dirugikan di PPDB
Kolom KJ

Gempa Besar Katanya

Sabtu, 14 November 2020 | 16:13
Zikir dan Tarian Lebah
Kolom KJ

Vaksin

Minggu, 8 November 2020 | 13:49
Lupakan Puan, Ayo Kita Unjuk Gigi
Kolom KJ

Lupakan Puan, Ayo Kita Unjuk Gigi

Rabu, 9 September 2020 | 08:30
Corona dan Paranoid
Kolom KJ

Lain Doa, Lain Perbuatan

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 15:12
Menikmati Sentuhan Senja di Kaki Duo Gunung Sekaligus
Kolom KJ

Menikmati Sentuhan Senja di Kaki Duo Gunung Sekaligus

Jumat, 31 Juli 2020 | 18:04
Berjumat: Lurus dan Jarakkan Shaf
Kolom KJ

Berjumat: Lurus dan Jarakkan Shaf

Jumat, 17 Juli 2020 | 13:56
Corona “Jauh” Bukittinggi Diserbu
Kolom KJ

Corona “Jauh” Bukittinggi Diserbu

Sabtu, 4 Juli 2020 | 16:19
Portal Berita Singgalang

© 2020 Harian Singgalang - dikelola oleh Lokalmu Teknologi.

Tentang Kami

  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Pedoman Media Siber

Ikuti

No Result
View All Result
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Sports
  • Bola
  • Opini
  • E-PAPER
  • Hukrim
  • Teknologi
  • Index

© 2020 Harian Singgalang - dikelola oleh Lokalmu Teknologi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist