PARIAMAN - Sepekan terakhir terjadi klaster baru di Kota Pariaman, yakni klaster kantor. Dari hasil tracking dan tes swab yang dilakukan ditemukan 19 ASN di Pemko Pariaman yang terpapar virus Covid-19.Plt. Kadis Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah menjelaskan dari 19 orang yang diketahui tersebut, 10 ASN di BPKPD, 4 di Inspektorat dan 5 orang di Puskesmas Marunggi.
Tindakan yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 Kota Pariaman , ASN yang terpapar virus Covid-19 itu di isolasi mandiri bagi yang tidak punya riwayat penyakit kronis.Lebih lanjut dijelaskannya, untuk Puskesmas Marunggi, sementara waktu di tutup terhadap pelayanan kesehatan masyarakat . "Bagi masyarakat yang ingin pelayanan kesehatan diminta ke Puskesmas Kuraitaji," ucapnya, Selasa (25/5) di Pariaman.
Hal ini dilakukan, untuk menseterilkan kantor dari virus. Kantor disemprot disinfektan . Seluruh yang berkantor di Puskesmas tersebut atau yang kontak dengan pasien Covid-19 tersebut dilakukan tes swab. "Penutupan Puskesmas Marunggi dari pelayanan masyarakat, untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 ini", terangnya.Selanjutnya, untuk ASN Kantor BPKPD dan Inspektorat dilakukan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Hal ini dilakukan juga meminimalisir penyebaran virus yang menghebohkan ini.Sementara itu, Kata Nazifah, jauh hari Pemerintah telah memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 ini, pasca lebaran idul fitri 1442 H . Ternyata, terbukti. Penyebab salah satunya, abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19. " Pemerintah telah mengingatkan, di masa lebaran ini, Protokol Kesehatan Covid-19 harus di perketat , demi menghindari penyebaran virus Covid-19," tuturnya.Diungkapkannya, sampai saat ini warga Kota Pariaman yang terpapar virus Covid-19 sebanyak 739 orang. Hasil ini didapatkan dari Tracking, tracing dan testing. Sedangkan yang telah di tes swab sebanyak 7.982 orang. Dari hasilnya ditemukan 14 orang diberikan perawatan. 10 orang dirawat di RSUD Pariaman dan 4 orang di RSUD Dr. Sadikin. (agus)
Editor : Eriandi, S.Sos
