[caption id="attachment_4861" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]PEKANBARU - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan cuaca di ibu kota Provinsi Riau tersebut cukup panas yang berkisar antara 33-34 derajat Celcius, sebagai akibat dari masuknya musim kemarau pada awal bulan Ramadan ini.
"Sesuai prediksi kita, awal Ramadan ini Riau memasuki musim kemarau dengan rata-rata cuaca mencapai 34 derajat celcius," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, Senin (6/6).Hal itu merupakan efek dari pergantian musim yang dialami sebagian besar provinsi Riau menjadi musim kemarau. Meski begitu, ia mengatakan musim kemarau tahun ini tidak akan separah tahun-tahun sebelumnya.
Sebagian besar wilayah Indonesia akan dilanda fenomena La Nina atau kemarau basah yang berarti meski pun musim kering namun tetap berpotensi terjadinya hujan.Namun begitu, Sugarin mengatakan cuaca panas lebih dominan dengan cuaca kering di daratan yang diperkirakan berlangsung hingga bulan November 2016, sehingga potensi kebakaran lahan dan hutan terutama gambut sekitar 49 persen lebih dari total luas daratan di Provinsi Riau mencapai 8,9 juta hektare lebih, terutama wilayah pesisir akan terjadi.Untuk itu, Sugarin menyatakan BMKG sebelumnya telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) untuk mengantisipasi hal tersebut.(aci)sumber:antara
Editor : Eriandi, S.Sos
