Dampak Gempa Lombok: 460 Meninggal Dunia, Kerugian Ekonomi Rp7,45 Triliun

×

Dampak Gempa Lombok: 460 Meninggal Dunia, Kerugian Ekonomi Rp7,45 Triliun

Bagikan berita
Foto Dampak Gempa Lombok: 460 Meninggal Dunia, Kerugian Ekonomi Rp7,45 Triliun
Foto Dampak Gempa Lombok: 460 Meninggal Dunia, Kerugian Ekonomi Rp7,45 Triliun

[caption id="attachment_70722" align="alignnone" width="640"] SAlah satu rumah ibdah terdampak gempa di Lombok. (bnpb)[/caption]JAKARTA - Angka jumlah korban, pengungsi, kerusakan, dan kerugian ekonomi terus bertambah hingga hari kesepuluh pascagempa 7 SR yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2018). Bertambahnya jumlah dampak disebabkan oleh laporan pendataan yang makin lancar.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugrohomenyatakan, hingga Rabu (15/8/2018) tercatat 460 orang meninggal dunia. Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbun longsor, evakuasi di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan, dan beberapa laporan dari masyarakat.Pengungsi masih memerlukan bantuan mengingat belum semua distribusi bantuan lancar dan merata. Selain itu, diperkirakan mereka masih cukup lama akan berada di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah.

Sementara itu pendataan sementara kerusakan rumah hingga saat ini terdapat 71.962 unit rumah rusak. Kerusakan fisik lainnya  terdapat 671 unit fasilitas pendidikan rusak dimana 124 PAUD, 341 SD, 95 SMP, 55 SMA, 50 SMK, dan 6 SLB. Juga terdapat kerusakan 52 unit fasilitas kesehatan (1 RS, 11 puskesmas, 35 pustu, 4 polindes, 1 gedung farmasi), 128 unit fasilitas peribadatan  (115 masjid, 10 pura, 3 pelinggih), 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, dan jalan-jalan rusak dan ambles akibat gempa.Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan gempa sangat besar. Tim dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB masih melakukan hitung cepat dampak gempa. Dengan menggunakan basis data per 13 Agustus 2018, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai Rp7,45 triliun.

Angka ini masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko. BNPB juga akan menghitung berapa besar kebutuhan yang diperlukan untuk pemulihan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Pembangunan kembali akan dilakukan di 5 sektor yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor. Tentu memerlukan triliunan rupiah. Tidak mungkin semuanya dibebankan pada pemerintah daerah. Sebagian besar pendanaan berasal dari pemerintah pusat. Bantuan dari dunia usaha dan masyarakat sangat diperlukan untuk pemulihan ini. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan selama 2 tahun.Masyarakat, Pemda NTB dan Pemda kabupaten/kota terdampak harus segera bangkit. Perlu waktu untuk memulihkan kembali. Pemerintah pusat akan selalu mendampingi dan memberikan bantuan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi nanti.

Luluh lantaknya kehidupan ekonomi dan pembangunan di Lombok memberi kesempatan kita untuk menata lebih baik. Tata ruang perlu ditata kembali menyesuaikan peta  bahaya gempanya. Bangunan yang dibangun juga harus mengikuti standar konstruksi tahan gempa. Pariwisata sebagai andalan devisa bagi NTB juga harus ditata ulang. Wisatawan perlu dibekali pemahaman pengetahuan kebencanaan dan fasilitas kepariwisataan juga dikaitkan dengan mitigasi bencana agar wisatawan mendapat pengetahuan bencana. (givo)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini