[caption id="attachment_73706" align="alignnone" width="650"]
Foto bersama Harry Hykmanto, Direktur Operasional Bank Danamon Syariah, pakar perencanaan keuangan oleh Prita Hapsari Ghozie dan Refita Rully, moderator pada tall show Tabungan Haji Danamon Syariah di Jakarta, Kamis (8/11). (sm)[/caption]JAKARTA - Dalam mendukung literasi keuangan pemerintah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Danamon Syariah hadirkan program perencanaan keuangan haji dengan tema "Keuangan Sedini Mungkin untuk Haji. Program ini dapat dilakukan bagi masyarakat muslim Indonesia sejak dini mulai sejak umur 6 tahun.
Acara yang digelar Bank Danamon ini, merupakan kegiatan silaturahmi dengan media sekaligus pemaparan seputar perencanaan dini tabungan haji. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah terkait literasi keuangan kepada masyarakat ini yang dihadiri oleh Herry Hykmanto selaku Direktur Operasional & Syariah Bank Danamon, dan pakar perencanaan keuangan Prita Ghozie yang menjelaskan perencanaan keuangan untuk tabungan haji sejak dini.Ibadah haji merupakan salah satu ibadah wajib bagi masyarakat muslim jika mampu. Sampai tahun ini, tercatat ada sekitar 3,9 juta calon jemaah haji dari Indonesia dengan masa tunggu yang beragam. Bahwa jumlah peserta haji di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan total populasi sekitar 260 juta jiwa. Dimana sekitar 87% diantaranya adalah umat muslim. Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat adalah masalah kesiapan finansial yang belum menjadi prioritas.
Herry Hykmanto, Direktur Operasional & Syariah (Bank Danamon) mengatakan, dengan edukasi pentingnya perencanaan tabungan haji sejak dini, masyarakat Indonesia khususnya muslim di Indonesia dapat mulai merencanakan tabungan haji mereka sejak umur 6 tahun.Disampaikan pakar perencanaan keuangan oleh Prita Hapsari Ghozie selaku narasumber pada acara talk show Danamon Syariah, pihaknya berangkat haji menjadi salah satu tujuan keuangan yang penting bagi umat Muslim. Oleh sebab itu, perencanaan harus dilakukan dengan baik dan dapat dimulai sejak seseorang memiliki penghasilan. (sm)Editor : Eriandi, S.Sos
