Dari Sayur, Rosdani Sekolahkan Anak ke Perguruan Tinggi

×

Dari Sayur, Rosdani Sekolahkan Anak ke Perguruan Tinggi

Bagikan berita
Dari Sayur, Rosdani Sekolahkan Anak ke Perguruan Tinggi
Dari Sayur, Rosdani Sekolahkan Anak ke Perguruan Tinggi

 [caption id="attachment_45797" align="alignnone" width="650"]Rosdani (62) warga Asam Kumbang, Kenagarian Bayang Utara, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara saat diwawancarai Singgalang ketika memetik Sayur Kangkung. (niko) Rosdani (62) warga Asam Kumbang, Kenagarian Bayang Utara, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara saat diwawancarai Singgalang ketika memetik Sayur Kangkung. (niko)[/caption]

PAINAN - Tak ada lahan yang kosong dan menganggur, jika memang semangat untuk bertani dan berkebun tertanam kuat dalam hati, Senin (5/12).Contohnya saja, Rosdani (62) salah seorang warga Desa Asam Kumbang, Kenagarian Bayang Utara, di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara.

Dijumpai Singgalang, ibu yang beranak lima ini bercerita lahan sawah yang dimiliki setengah  hektare dibagi menjadi tiga bagian penanaman  untuk bertani.Jika panen padi telah usai, maka ia bersama suaminya Jasman (65) mulai memanfaatkan lahan persawahan mereka untuk ditanami sayur kangkung dan semangka.

"Alhamdulilah lah pak, dari hasil ini  sedikit demi sedikit dapat membantu kebutuhan biaya hidup kami sekeluarga" ungkap Rosdani kepada Singgalang sambil memetik kangkung di tengah sawah dengan terik mentari yang panas.Semangat bertani Rosdani memang sungguh luar biasa dan berbeda dengan kebanyakan orang lain.

Diceritakan, sayur kangkung yang selalu panen dalam masa  setiap 20 hari sudah ada pelanggan yang siap menjemput ke rumah.Dalam masa panen itu,  sayur kangkung berhasil dipetik sebanyak 200 - 300 ikat.

"Satu ikat harganya Rp2 ribu pak, bila telah usai dipetik maka penadah langsung menjemputnya ke rumah kami,"  terang dia.Jika dikalkulasikan, dalam masa 40 hari, maka Rosdani mampu memanen sayur tersebut sebanyak 400- 600 ikat atau kurang lebih Rp1,2 juta dan seterusnya berkelanjutan seperti itu.

Begitupun dengan hasil panen semangka. Jasman suaminya Rosdani menjual semangka secara eceran di sebuah pondok kecil yang dekat dengan sawahnya."Selain kami jual ke penadah, kami juga menjual eceran" kata Jasman.

Ia menuturkan hidup bertani telah mendarah daging dalam kehidupan mereka sehari- hari. Jadi, tak heran pula tidak akan pernah lahan yang menganggur  bagi mereka.Yang paling utama menurut  suami istri di usia yang telah menua ini adalah agar yang maha kuasa terus melimpahkan rahmat kesehatan bagi dirinya.

" Insyaallah, kalau badan lai sehat, kami sumangaik bakarajo pak, " ucap dia.Tak banyak harap bagi pasangan suami istri ini, mereka ingin hasil tani yang dikumpulkan sedikit demi sedikit itu dapat membiayai kebutuhan salah seorang anaknya Lia (23) yang kini masih melanjutkan pendidikan di salah satu universitas negeri di Padang.

" Kalau kayo, ndak kama kadikaja do pak, cukup  basyukur kalau sampai kini kami masih dalam keadaan sehat walaafiat  dan  pendidikan anak- anak lai indak talantar," ujar dia.Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan niat tulus dan usaha mereka dalam bertani suatu hari kelak bakal meraih kesuksesan. (niko)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini