Darmin Bantah Perusahaan Jepang 'Kabur' Gara-gara Proyek Kereta Cepat

×

Darmin Bantah Perusahaan Jepang 'Kabur' Gara-gara Proyek Kereta Cepat

Bagikan berita
Darmin Bantah Perusahaan Jepang 'Kabur' Gara-gara Proyek Kereta Cepat
Darmin Bantah Perusahaan Jepang 'Kabur' Gara-gara Proyek Kereta Cepat

[caption id="attachment_23835" align="alignnone" width="3500"] Polisi menjaga lokasi groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat (antara foto) Polisi menjaga lokasi groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat (antara foto)[/caption]JAKARTA - Pasca-gagal dalam tender proyek kereta cepat, Jepang sempat dikhawatirkan akan menurunkan nilai investasi di Indonesia. Pasalnya, Indonesia lebih memilih China dibandingkan dengan Jepang yang lebih dikenal sebagai negara yang memiliki pengalaman dalam pengembangan teknologi kereta cepat.

Akibatnya, Jepang pun kehilangan kesempatan untuk berkontribusi dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang diprediksi menelan biaya hingga USD5,5 miliar.Kekhawatiran Indonesia terhadap penurunan nilai investasi Jepang ternyata tak terbukti. Akhir tahun lalu, Jepang bahkan kembali menggelontorkan dana senilai Rp15,67 triliun untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan proyek transmisi Jawa-Sumatera.

Namun, akhir-akhir ini publik kembali dikejutkan dengan rencana PHK yang akan dilakukan oleh dua perusahaan Jepang di Indonesia, yaitu Panasonic dan Toshiba. Bahkan, menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal, kedua perusahaan ini akan melakukan PHK terhadap 2.500 karyawan.Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, Jepang tidak bermaksud mengurangi nilai investasi ke Indonesia. Hanya saja, saat ini Jepang harus kembali menimbang nilai investasi ke berbagai negara akibat perlambatan ekonomi yang tengah dialami Jepang.

"Enggak juga, siapa bilang mengurangi investasi, ya karena mereka juga lagi kesulitan ekonominya," jelas Darmin.Sebagai informasi, pemerintah pada pertengahan tahun ini akan melakukan pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian (METI).

Salah satu hal yang akan dibahas adalah kelanjutan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Jepang. "Ya hubungan ekonomi Jepang saja akan dibahas. Tidak ada yang spesifik," tukas Darmin.(aci)okezone1

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini