[caption id="attachment_18601" align="alignnone" width="550"]
Suasana debat Cagub/Cawagub Sumbar (arief pratama)[/caption]PADANG - Pasangan calon gubernur Sumbar nomor urut 1 Muslim Kasim-Fauzi Bahar dan nomor urut 2 Irwan Prayitno-Nasrul Abit, berbeda konsep dalam memaksimalkan pembangunan nagari.
"Sekarang ada namanya dana desa yang dikucurkan pemerintah untuk pembangunan di tingkat nagari. Namun dana tersebut belum cukup. Harus ada upaya lain yang dilakukan," kata Muslim Kasim dalam debat publik yang digelar KPU di Hotel Pangeran Beach, Padang, Senin (30/11) malam.Upaya lain itu adalah dengan memaksimalkan dana Corporate Social Responbility (CSR) BUMN dan perusahaan daerah.
"Kita juga harus memberdayakan perantau untuk memaksimalkan pembangunan di nagari," katanya.Sementara itu, Irwan Prayitno lebih menekankan pada pemekaran nagari agar penerimaan dana desa lebih maksimal."Jika kita bisa memaksimal upaya pemekaran ini sesuai aturan, jumlah nagari di Sumbar akan jauh lebih banyak sehingga penerimaan dana desa juga lebih maksimal," katanya.
Ia mengakui, saat ini masih ada kendala untuk pemekaran tersebut, terutama kecemasan akan berubahnya tatanan adat akibat nagari dimekarkan."Kita harus duduk bersama untuk menyamakan persepsi terkait pemekaran ini. Bahwa pemekaran struktur pemerintahan tidak harus merubah tatanan adat," katanya.Selain persoalan pembangunan nagari, debat publik calon gubernur tersebut juga membahas persoalan hukum, pemerintahan dan reformasi birokrasi.Debat publik tersebut dipandu akademisi Universitas Andalas, Charles simamura. (aci)
sumber:antara
Editor : Eriandi
