Delapan Jam Terjebak Lumpur di Tengah Hutan di Tanjuang Kandis

×

Delapan Jam Terjebak Lumpur di Tengah Hutan di Tanjuang Kandis

Bagikan berita
Delapan Jam Terjebak Lumpur di Tengah Hutan di Tanjuang Kandis
Delapan Jam Terjebak Lumpur di Tengah Hutan di Tanjuang Kandis

[caption id="attachment_42546" align="alignnone" width="650"]Mobil terjebak lumpur selama delapan jam di tengah hutan. (niko) Mobil terjebak lumpur selama delapan jam di tengah hutan. (niko)[/caption]PAINAN - Satgas TMMD mengaku kegiatan di Kenagarian Taluak Tigo Sakato, Kecamatan Batang Kapas, menjadi kenangan yang akan sulit terlupakan. Mulai dari siang pukul 14.00 , hingga malam, Pukul 22.00 mobil yang  mereka naiki terjebak lumpur di tengah hutan yang penuh dengan suara burung hantu.

Di terpa hujan, tanah berlumpur, malam kelam mencekam di tengah hutan belantara yang kata orang sekitar menyebut nya kampung uba. Sebuah Kampung yang telah dibuka kembali akses jalannya di tangan tentara melalui program TMMD ke 97.Sungguh sulit perjuangan tentara dan beberapa awak media untuk selamat dari kubangan lumpur dan medan berbahaya menelusuri jalan tani di Tanjung Kandis.

Bermaksud memeriksa keadaan jalan tersebut dan mengambil beberapa video untuk ditayangkan pada acara perpisahan TMMD, para TNI beserta beberapa wartawan ini malah terjebak di tengah hujan dan lumpur dalam hutan dan ladang gambir.Siapa sangka,hujan deras mengakibatkan jalan berlumpur dan licin,sehingga mobil yang mereka tumpangi tergelincir dan tak bisa melanjutkan perjalanan.

Hingga gelap tiba, mereka masih berusaha mengeluarkan mobil tersebut dari kubangan lumpur. Namun usaha mereka tak membuahkan hasil.

Jaringan komunikasi yang susah dijangkau diatas bukit itu membuat pertolongan untuk meminta bantuan terasa sulit. Akhirnya mereka berusaha mencari sinyal dengan memanjat bukit lebih tinggi lagi.Pasi Ter Kodim 0311 Kapten inf Rudi Saragih didampingi Serma Rusdi Antoni selaku Dansub 1 unit intel kodim 0311 Pessel pun  meminta bantuan. Sekitar setengah jam menunggu, Kendaraan Hiline untuk membantu mobil yang terjebak lumpur itu pun  tiba.

Dengan berbagai upaya dilakukan agar bebas dari jalur tersebut. Berkat kekompakan mobil pun terbebas jebakan lumpur. Saat perjalanan pulang mobil itu pun nyaris masuk jurang."Pulang saja kita. Tinggalkan saja mobil di sini , besok dilanjutkan lagi"  kata salah seorang rombongan.

Dari sinilah perjuangan panjang itu dimulai. Ditengah lumpur dalam yang licin, dan cahaya alam seadanya,mereka saling berpegangan agar tidak ada yang jatuh.Berjalan tanpa alas kaki, mulai dari puncak bukit Tanjung Kandis hingga menuju lokasi posko TMMD banyak hal yang dilalui.

Rata-rata kaki mereka luka dan berdarah karena menginjak batu runcing. Kondisi yang kelam itulah membuat para tentara dan wartawan yang meliput tersebut sering jatuh.

Sebab jalan setapak yang dibimbing oleh pemuka masayarakat setempat , Nasir (52) yang juga ikut dalam rombongan tersebut merupakan jalur alternatif yang belum pernah dilewati para prajurit dan lainya.Sisi kiri semak belukar, dan sisi kanannya merupakan jurang. Meski pulang dengan kaki dengan sedikit luka, alhamdulilah semua rombongan  selamat sampai tujuan.

"Ternyata tuhan masih sayang kepada kita" kata Rusdi Antoni selaku Dansub 1 unit intel kodim 0311 Pessel ketika sudah sampai di lokasi Posko, Pukul 23.00 Wib, Kamis malam. Rasa ceria dan tawa baru muncul lagi, setelah mereka membersihkan badan dan menikmati segelas kopi hitam.Dandim 0311 Pesisir Selatan, Letkol Inf Setiya Asmara, merasa prihatin dan terharu dengan perjuangan para rombongan, termasuk wartawan yang meliput (Singgalang dan Padang TV).

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini