[caption id="attachment_7244" align="alignnone" width="650"]
Hengki Ardiles. (*)[/caption]PADANG - Pasca Indonesia terkena sanski FIFA dan otomatis terhentinya agenda sepakbola nasional membuat para pelatih dan pemain mengisi berbagai aktifitas beragam. Tak terkecuali bagi punggawa Semen Padang FC. Semua pemain dan tim pelatih memang sudah meninggalkan mess tim semenjak beberapa waktu lalu.
"Saya selalu membaca perkembangan sepakbola Tanah Air. Dengan kondisi saat ini maka saya melakukan rutinitas mengantar dan menjemput anak-anak ke sekolah," jawaban Delfi Adri, Jumat (5/6).Dikatakan juru taktik yang mengantarkan Semen Padang U-21 juara ISL U-21 itu, selain menunaikan 'tugas negara', ia juga mengisi kegiatan lainnya bergabung dengan tim sesama kantornya dalam iven Porseni PT Semen Padang.
"Kemarin saya bertanding di Porseni agar badan tetap bugar bermain bola," jelas Delfi yang belum ditarik lagi ke perusahaan semen tertua di Indonesia itu.Selain itu, mantan striker Semen Padang era 80-an itu, juga bermain futsal, bahkan juga mengisi kesehariannya dengan mangasah batu akik. "Sesekali juga nimbrung mengasah batu akik di salah satu tempat mengasah batu akik," jelasnya.
Walau dirinya masih tercatat sebagai karyawan PT Semen Padang, namun hingga kemarin belum ada permintaan balik ke perusahaan. Manajemen PT KSSP merencanakan pada 27 Juli nanti bakal memanggil 21 pemain yang masih terikat kontrak guna membicarakan sekaligus persiapan mengikuti kompetisi yang akan datang.Bagi Irwansyah 'libur panjang' itu diisinya dengan lebih dekat bersama keluarga di Bandung. Setali tiga uang dengan Delfi Adri, mengantar dan menjemput anak-anaknya ke sekolah pula. Selain itu, jebolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (dulu IKIP Bandung) itu juga bisa melakukan bersih-bersih kamar rumahnya yang sebelum belum sempat diperbaiki. Soal pelajari perkembangan ilmu olahraga juga sering dibaca dan pelajari di berbagai media sosial lewat situs-situs resmi.
"Kemarin ini saya juga sempat membezuk ayahanda yang tengah diopname di salah satu rumah sakit di Lampung," terang pelatih yang sudah 4 musim membesut fisik skuat Kabau Sirah itu.Dikabarkan orangtua Irwansyah yang bernama Ismail (74) memang tengah dirawat di salah satu RS di Lampung akibat mendapat stroke ringan. "Alhamdulillah bapak saya saat ini ada perubahan. Kini terus diterapi karena mengalami stroke ringan," beber putra asal Bandung itu.Dunia sepakbola memang tidak bisa lepas dari dirinya. Saat berada di Lampung itu, pelatih yang telah mengambil lisensi C AFC itu berkesempatan memberikan ilmunya kepada pesepakbola (coaching clinic)."Harapan saya adanya upaya PSSI dan Menpora untuk melakukan konsolidasi. Kondisi saat ini jangan sampai berlarut-larut, kasihan pemain dan pelatih," pintanya.
Kapten Semen Padang Hengki Ardiles mengaku tengah berada di kampung halamannya, Sumpur Singkarak. "Saya saat ini berkumpul dengan keluarga kecil di Sumpur Singkarak. Sore harinya minimal dua kali sepekan melatih beberapa anak-anak kampung di lapangan dekat rumah," jelasnya.Selain memberikan 'ilmu melatih' hobi berburu yang sudah lama terpendam kembali dilakoninya. "Untuk menjaga kebugaran sekaligus 'malapeh taragak' hobi berburu saya, bang," akui hengki yang sempat pergi berburu ke Dharmasraya itu.
Bukan itu saja, hobi ke parak (ladang) juga di lakoni mantan pemain PON Sumbar 2004 itu. "Saya ke parak menanam asam dan tanaman lainnya," ucap bapak dari Fidiah Haya Ardiles dan suami dari Dewi Wisuda Yanti itu mengakhiri ceritanya kepada Singgalang. (dede)
Editor : Eriandi
