PEKANBARU - Jelang sore, jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru membara, Kamis (8/10/2020). Pasalnya, puluhan mahasiswa yang datang menolak Omnibus Law atau Undang-undang cipta Lapangan Kerja mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu dan gas air mata saat dihalau polisi setempat.Pantauan Singgalang, situasi yang dialami masa yang awalnya berkumpul dan berorasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau mulai tidak kondusif sejak pukul 15.30 WIB.
Dikutib dari Antaranews, empat mahasiswa yang pingsan dan luka-luka diboyong menuju ruko dekat fly over Jalan Sudirman. Satu orang mahasiswa yang tidak sadarkan diri dilarikan menggunakan mobil pick up. Ada juga yang mengalami luka dibagian kaki. Sementara itu, kondisi mahasiswa yang luka parah dibagian kepala akibat lemparan batu langsung diboyong rekan-rekannya.Sebagai informasi, aksi protes yang disuarakan mahasiswa didepan Gedung DPRD Riau sempat memanas saat massa memaksa masuk ke dalam Gedung. Aparat kepolisian terpaksa membubarkan kerumunan massa menggunakan water canon dan gas air mata.
Situasi sempat meredam saat Wakil Ketua DPR Riau Hardianto didampingi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho, dan Wakil Ketua Fraksi PAN Ade Hartati Rahmat menemui massa demonstran.Namun, Massa kembali ricuh saat Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto mengatakan akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke pusat dan meminta mahasiswa untuk membubarkan diri.
"Kita sepakat dan berkomitmen untuk meneneruskan apa yang menjadi aspirasi teman-teman mahasiswa ke Pusat. Untuk sekarang, kami minta mahasiswa untuk membubarkan diri, pulang kerumah masing-masing," ucap Hardianto.Massa yang tidak terkendali kembali dibubarkan dengan gas air mata dan water canon. Akibat dari kisruh tersebut satu mobil polisi jenis sedan polantas digulingkan dan mengalami rusak berat di parkiran Hotel Grand Tjokro.Jelang malam, sekitar pukul 17.30 WIB para peserta aksi terpantau mulai membubarkan diri dipandu petugas dari depan gedung DPRD Riau.(mat)
Editor : Eriandi, S.Sos
