Dengar Auman Harimau Saat Bekerja di Hutan, Petugas Pemelihara Jaringan Tower SUTT Dievakuasi

×

Dengar Auman Harimau Saat Bekerja di Hutan, Petugas Pemelihara Jaringan Tower SUTT Dievakuasi

Bagikan berita
Foto Dengar Auman Harimau Saat Bekerja di Hutan, Petugas Pemelihara Jaringan Tower SUTT Dievakuasi
Foto Dengar Auman Harimau Saat Bekerja di Hutan, Petugas Pemelihara Jaringan Tower SUTT Dievakuasi

SOLOK - Seorang warga Jorong Lubuk Selasih Nagari Batang Barus Kabupaten Solok Sumatera Barat, Andri Herman harus dievakuasi untuk keluar dari hutan kawasan Suaka Margasatwa Barisan, Kamis (29/12). Pasalnya, Andri yang merupakan petugas pemelihara jaringan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLN ketakutan saat mendengar auman harimau yang sangat keras di tengah hutan tempatnya sedang bertugas.Beruntung, pada saat yang sama, tim penanganan konflik satwa liar jenis Harimau Sumatera yang terdiri dari Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III BKSDA Sumatera Barat, bersama yayasan Sintas dan Pagari Batang Barus tengah melakukan pengecekan hasil kamera jebak yang dipasang di lokasi temuan jejak satwa liar jenis Harimau Sumatera serta penampakan Harimau Sumatera. Tim melakukan patroli sebagai tindak lanjut dari kemunculan satwa liar jenis Harimau Sumatera di Nagari Batang Barus, khususnya di Jorong Lubuk Selasih yang semenjak bulan Juni 2022 sudah memangsa beberapa ekor anjing milik warga sampai saat ini.

Ketua Pagari Batang Barus Dafrilmon sekitar pukul 13.30 WIB menerima informasi bahwa Andri Herman mendengar suara auman Harimau Sumatera di sekitar lokasi tower yang berada di dalam kawasan Suaka Margasatwa Barisan sehingga meminta bantuan untuk dievakuasi keluar dari lokasi.Menerima informasi tersebut, tim segera bergerak menuju lokasi yang berada di Tower SUTT nomor 144. Sekira pukul 14.45, Andri Herman berhasil dievakusi dari lokasi tersebut.

Kepada Tim WRU, Andri mengaku, bahwa sekira pukul 9 pagi, ia melakukan pengambilan dokumentasi kondisi jaringan dengan cara memanjat ke tower SUTT hingga sampai dengan tower nomor 144 yang bersangkutan mendengar suara auman Harimau Sumatera."Ketika saya selesai mengambil gambar kondisi jaringan tower nomor 144, saya memutuskan untuk keluar. Tapi, belum jauh dari lokasi tower, saya dikejutkan oleh suara auman harimau yang sangat keras. Karena rasa takut, saya berlari kembali ke tower serta memanjat ke atas dan langsung menelpon salah seorang keluarga saya untuk minta dijemput," ungkapnya.

Ia mengaku sudah mendengar tentang kemunculan harimau di Jorong Lubuk Selasih serta imbauan untuk mengurangi aktivitas ke ladang serta ke dalam hutan untuk sementara waktu. Apalagi kalau dilakukan seorang diri. Namun, karena tugas, ia terpaksa harus mengambil gambar kondisi jaringan setiap minggu."Saya tidak punya pilihan lain," katanya sambil gemetar karena ketakutan.

Setelah melakukan evakuasi, tim WRU SKW III, Sintas dan Pagari Batang Barus kembali melakukan edukasi kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi terdampak atas kemunculan satwa liar jenis Harimau Sumatera untuk semntara waktu dapat membatasi aktivitas di sekitar lokasi kemunculan Harimau Sumatera.Sementara, Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, karena hasil kamera jebak menunjukkan keberadaan harimau Sumatera, maka dilakukan penghalauan atau penggiringan agar satwa tersebut kembali ke habitatnya. Baik itu ke dalam Suaka Margasatwa Barisan maupun Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir.

Penanganan konflik satwa liar jenis Harimau Sumatera di Nagari Batang Barus dilakukan dengan cara penghalauan atau penggiringan satwa kembali ke habitatnya, yakni Suaka Margasatwa (SM) Tarusan Harau Hilir serta SM Barisan menggunakan meriam karbit.  (rn/*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini