[caption id="attachment_14351" align="alignnone" width="650"]
Kabut asap di Solok makin tebal. (rusmel)[/caption]
AROSUKA - Sempat mengalami cerah setelah diguyur hujan, kualitas udara di kawasan Solok kembali berbahaya. Setidaknya sejak dua hari terkahir, kondisi udara benar-benar berada di bawah ambang batas normal akibat kabut asap yang makin tebal.Pantauan Singgalang di kawasan-kawasan kota Solok, Koto Baru hingga ke Lubuk Selasih, ketebalan kabut asap tidak hanya menganggu jarak pandangan, tetapi juga mengakibatkan mata perih dan sesak pernafasan. " Kabut asap sudah sangat tebal, sehinngga dikhawatirkan menganggu pernafasan. " ujar Wali Nagari Batang Barus, Syamsul Azwar kepada Singgalang, Sabtu(19/9) di Lubuk Selasih.
Ketua Forwana Kabupaten Solok itu menengarai kabut asap berasal dari sisa pembakaran hutan dari provinsi tetangga, Riau atau Jambi.Namun ironisnya, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Solok seolah belum memperlihatkan empatinya terhadap musibah kabut asap ini.Dinas Kesehatan maupun Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBP) seolah-olah cuek terhadap kondisi ini.Sementara itu, masyarakat relatif lega menyusul kebijakan Dinas Pendidikan Kab. Solok meliburkan pelajar sepanjang Sabtu (19/9). Kendati dinilai terlambat, namun kebijakan ini telah membantu pelajar keluar dari siksaan kabut asap yang terus dihirup ketika melaksanakan proses belajar di sekolah. " Kita telah memulangkan siswa Sabtu, karena udara dirasakan semakin tidak sehat," kata Kadis Pendidikan Zulfadli. (rusmel)
Editor : Eriandi, S.Sos
