[caption id="attachment_45319" align="alignnone" width="800"]
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (okezone)[/caption]JAKARTA - Kapolri Jendral Tito Karnavian menegaskan pihaknya telah memberikan ultimatum pada Kapolres hingga Kapolda agar tidak takut untuk mengusut kasus persekusi atau aksi perburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti yang dilakukan oleh warga atau kelompok ormas tertentu‎.
Hal itu pun langsung dituangkannya dalam surat telegram Kapolri nomor ST/1408/VI/2017 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Arief Sulityanto tertanggal 2 Juni 2017.Dalam surat tersebut, Kapolres Solok Kota AKBP Susmelawati Rosya dicopot dari jabatannya digantikan AKBP Dony Setiawan selaku Kanit II Subdit IV Direktorat Tipidnarkoba Bareskrim Polri.
Dalam acara buka bersama di rumah Ketua MPR Zulkifli Hasan, Tito pun sempat menyatakan telah memberikan ancaman pada jajaran kepolisian Polres Solok jika tidak berlaku tegas terhadap persekusi yang menimpa Fiera Lovita, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok. Hal itu juga berlaku bagi seluruh polisi di negeri ini."Saya sudah beberapa kali menegur Kapoldanya untuk melindungi warga dari tindakan persekusi. Bahkan sudah saya sampaikan, kalau saya anggap nanti penilaian saya Kapolres di Solok lemah, takut, ya saya ganti. Ganti dengan yang berani dan tegas!" kata Tito saat berada di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.Selain Kapolres Solok, dalam surat telegram tersebut menjelaskan soal pergantian 109 jabatan di tubuh Polri. Salah satunya posisi Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf dimutasikan ke Analisis Kebijakan Utama bidang Bindiklat Lemdiklat Polri. Posisi yang ditinggalkan Anas Yusuf digantikan oleh Irjen Rycko Amelza Dhaniel yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumut). Demikian okezone. (aci)
