Dicari Cagub 7% (2)

×

Dicari Cagub 7% (2)

Bagikan berita
Foto Dicari Cagub 7% (2)
Foto Dicari Cagub 7% (2)

Khairul JasmiKEMANA hendak dicari calon gubernur yang bisa membuat pertumbuhan ekonomi (PE) Sumbar 7 persen. Yang ada sekarang saja cukup, asal mau bekerja keras. Kalau kerja rata-rata air saja, sudah tak menarik.

Pertumbuhan 7 persen itulah yang diulas oleh sahabat saya Prof Elfindri di kolam ini pada edisi hari terakhir 2019. Ia menyebut begini: Di tengah hiruk-pikuk pencalonan Gubernur Sumatera Barat, sahabat saya Khairul Jasmi (KJ), membuka rahasia. Beliau akan memilih seorang kandidat gubernur, jika yang bersangkutan mampu mengusulkan pertumbuhan baru. Pertumbuhan ekonomi setinggi 7%, lebih 2% poin dibandingkan dengan capaian yang biasa. Jika hanya mampu mencapai 5%, ia tetap tidak akan memilih calon tersebut.Ide 7 persen itu pertama kali dilontarkan oleh anggota DPD-RI H. Leonady Harmainy beberapa waktu lalu dalam seminar yang diadakan Jaringan Pemred Sumatera Barat di Padang. Saya kemudian melontarkannya di WAG Top100. Dari WAG inilah ide Elfindri menulis. Meski disampaikan sekilas oleh Leonardy, tapi saya tertarik, sebab bagi saya ini sebuah tantangan.

Bagaimana caranya bisa 7 persen? Kumpulkan sarjana ekonomi, praktisi, guru besar, CEO, para dirut, bankir, pekerja, petani, pedagang, tokoh ranah dan rantau, anak-anak milenial dan entah siapa lagi. Tangkap ide-ide mereka. Lain? Perlu jejaring sebab dunia di luar kandang sangatlah luasnya. Jejaring itu untuk investor, misalnya, untuk pabrik pestisida. Biaya produksi terbanyak oleh petani untuk beli pestisida bukan pupuk, sedang barang itu diimpor yang harga naik tiap tahun. Buatlah agak satu di Dharmasraya, misalnya sehingga muda didistribusikan ke seluruh Sumatera. Petani kita sudah lama memperkaya importir, sama dengan kita semua memperkaya bis paket internet.Potensi pertanian kita jangan disebutlah, tapi nilai tambahnya belum ada. Susu, telur, ayam, daging, sayur-mayur, ikan. Bahkan air. Asal jangan garda mungu saja, sebab rakyat dulu disuruh taman, habis itu, pasarnya tidak ada. Belum lagi pariwisata yang sekarang elok bunyi dari rupa itu. Soal yang satu ini, tak ada kurangnya, yang lemah manajemennya. Iyanya cepat, eksekusinya lambat.

Dalam angan saya, gubernur 2021 itu mestilah tageh, cap mau. Nomor satu kecap, nomor dua, ya gubernur kita itu. Giat mencari pemodal, membangun industri besar dan kecil sehingga generasi muda kita yang serba bisa itu, dapat bekerja. Rakyat sibuk bekerja, pagi sudah bercelana pendek ke pasar, sore masih bercelana pendek di pasar. Pelanggan banyak, orang yang mengantarkan barang juga banyak. Jual beli koyun, sebab rakyat sudah berpendapatan. Kalau PE sudah 7 persen, dijamin semen laku keras, sebab orang akan beli semen kalau perlu.Ia perlu kalau sudah ada uang. Kalau uang sudah ada, banyak saja yang bisa dibeli.Sekarang PE kita 5 persen lebih sedikit. Kata ahli, 3,5 persen PE itu disumbangkan rakyat, jadi apa susahnya bikin 7 persen? Kata kawan saya angka itu baru bisa dicapai 10 tahun. Kalau kereta baro iya, tapi kalau kereta peluru, tidak. Karena itu diperlukan calon gubernur yang mau bekerja, tidak sekadar jual sentimen. Kenapa begitu, karena kita sudah jauh tertinggal dibanding daerah lain. Sejak 2015 PE Sumbar bergerak dari 4,71 ke 2019, 5,02 persen saja, pernah 5,27 pada 2018.

Tentu saja pemerintah nasional jangan lihat-lihat jauh saja, sebab bicara kerisauan, Jakarta lebih pintar dari orang di pulau-pulau. PE Indonesia tahun depan dan depannya lagi belum bisa mencapai 6 persen, karena antara lain biaya tinggi. Pungli, korupsi. Ekonomi lesu.Kuncinya terlalu besar biaya untuk hal tidak perlu dan belum ada niat untuk memperbaikinya. Rapat ke rapat saja, seminar ke workshop, bimtek. Tak satu kantor, hampir semua kantor di seluruh negeri ini. Makin ke ujung tahun, kian berderet-deret saja acaranya.

Kita sudah pasai oleh galomok kandidat kepala daerah selama ini. Sekarang ditantang buat PE 7 persen sehingga ekonomi bergerak cepat. PE 7 persen yang merata, sehingga dompet rakyat berisi. Agak nyaman pergi ke pasar, bisa berbelanja, bahkan libur. Apa bapak-bapak pejabat tak ingin melihat rakyat raun-raun sekali sebulan ke Malaysia? Ke Bukittinggi, ke Jakarta atau Batam? Inginkan? Makanya kalau mau jadi gubernur, benar-benar bekerjalah, pikirkan bagaimana caranya bisa PE 7 persen. Kalau tak bisa? Ya terserahlah, suka hati. ***

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini