[caption id="attachment_41227" align="alignnone" width="650"]
Mapolda Sumbar (dok)[/caption]PADANG - Persoalan tanah 765 hektare di Koto Tangah, Padang yang diklaim Lehar cs mendapat perhatian anggota Komisi III DPR RI, Tifatul Sembiring dan Naser Jamil. Kedua wakil rakyat itu turun ke lapangan dan bertemu dengan Kapolda Sumbar, Irjen Fakhrizal, Jumat (2/3).
Setelah mendengar keterangan dari Kapolda dan disepakati pengukuran tanah dihentikan dulu. "Kami tadi sepakat dengan Kapolda supaya pengukuran dihentikan dulu, sebab masyarakat mengira pengukuran berjalan seolah-olah mau dieksekusi," ujar Tifatul Sembiring.Pihaknya juga berterima kasih kepada Kapolda yang berjanji akan memediasi masyarakat. "Karena beliau putra Minang, saya yakin nggak mungkin juga akan bikin kisruh di kampung sendiri. Jadi ini suatu hal yang bagus nanti kami bawa juga masalah ini ke komisi III karena sudah masuk juga ke arsip kita untuk pembahasan dan termasuk disampaikan juga raker dengan Pak Kapolri,” kata Tifatul.
Sementara, Kapolda Irjen Fakhrizal, berterima kasih kepada Tifatul dan Naser yang sudah menangani persoalan ini supaya cepat selesai. “Sudah disepakati tidak ada pengukuran dulu, kita akan carikan solusi. Kapolda netral atas persoalan ini. Jangan percaya isu-isu yang tidak benar dan menganggu ketentraman masyarakat,” ujar Fakhrizal.Sedangkan Naser Jamil, melihat masyarakat Sumbar patut bersyukur dan berterima kasih karena kasus tanah yang sudah menjadi isu nasional dapat diselesaikan tanpa ada kerusuhan besar.“Kapoldanya orang Minang kemudian Kanwil BPN juga orang Minang jadi suasana kebatinan ini bisa menyelasaikan masalah ini. Bukan berarti orang luar tidak bisa menyelesaikan masalah tapi dengan posisi ini sesama orang awak bisa diselesaikan,” kata Naser. (guspa)
Editor : Eriandi, S.Sos
