[caption id="attachment_50475" align="alignnone" width="650"] Peluncuran buku 'Road to GM' (ist)[/caption]BANDUNG – Sekaitan dengan Dies Natalis Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) ke -55, sekolah yang telah melahirkan puluhan ribu alumnus itu meluncurkan dan membedah buku “Road to GM”. Kegiatan yang berlangsung di gedung Nusantara lantai 6 kompleks kampus STPB Jalan Setiabudhi Bandung itu dihadiri Kepala STPB Anang Sutono dan jajarannya, mantan kepala STPB , mahasiswa serta praktisi perhotelan dari berbagai kota di Indonesia.
Buku Road to GM berisi kisah perjalanan karir 55 general manager khususnya di bidang perhotelan lulusan STPB Bandung. Buku setebal 264 halaman itu disusun Irmansjah Madewa CHA, dengan penyunting Nita Indrawati.“Ini momen yang luar biasa, karena angka 55 itu unik. Bila dibolak balik angkanya tetap 55. Saya menyambut baik penerbitan buku ini. Apalagi separuh dari buku ini disumbangkan untuk sekolah. Suatu kontribusi yang sangat bermanfaat untuk sekolah,” ujar Anang dalam pembukaan acara peluncuran buku, Sabtu (11/3)
Sebagai pembicara dalam bedah buku ini selain Anang sendiri juga Violetta Simatupang, doktor dari Universitas Pajajran Bandung. Menurut Violetta yang sangat akrab dengan dunia perhotelan itu, ia merasa tersanjung diundang sebagai pembicara dalam bedah buku ini.“Seperti sebuah ungkapan, buku adalah jendela dunia. Bukumengubah pola pikir dan menambah wawasan. Saya berharap melalui buku ini berjuta mata orang akan terbuka. Karena tidak mudah untuk menuju puncak. Dan rata-rata 85 persen dari GM dalam buku ini berawal dari bawah,” ungkap Vio.
Banyak orang menilai, kehidupan dalam dunia perhotelan adalah glamour. Tak ada yang tahu bahwa di dalamnya ada suka,duka dan tantanganyang begitu berat. Dari potret 55 GM dalam buku ini menurut Vio, orang bisa mencermati dunia perhotelan hingga ke dalamnya.Sayangnya, sebut Vio, dari peta lokasi GM yang terangkum dalambuku ini kebanyakan berada di wilayah Barat Indonesia dan itu pun banyakke arah selatan. Ada apa dengan para GM di bagian Timur.“Saya rasa ada juga alumni sekolah ini yang sukses dan berkarya di bagian timur Indonesia. Dan perjuangan mereka saya rasa lebih menarik. Kenapa tidak diungkap di sini ?” lanjut Vio. (arief)
Editor : Eriandi, S.Sos