[caption id="attachment_5475" align="alignnone" width="378"]
Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Bagi para pria, berhati-hatilah ketika menerima telepon dari seorang wanita pada tengah malam. Apalagi yang menelpon tersebut baru saja dikenal. Bila terbuai dengan ajakannya untuk berduaan di luar rumah, bisa jadi akan masuk dalam korban kejahatan seperti pemerasan.
Hal inilah yang dialami oleh Beni Muharman (23) pada 15 Februari 2015 yang lalu. Saat itu, korban ditelepon oleh seorang wanita bernama Amanda Anisa. Korban sendiri kenal dengan Amanda, baru satu bulan di tempat kerjanya.“Amanda menelpon saya, minta dijemput di kosan sekitar jam 12 malam. Saya baru tahu kosanya pada hari kejadian karena dikasih tahu terdakwa,” ujar Beni yang menjadi saksi pada persidangan di Pengadilan Negeri Padang, Kamis (7/5).
Korban yang tidak mengetahui rencana jahat dari Amanda tersebut, pergi menjemput wanita ini dengan sepeda motornya. Ketika melewati jalan dekat Kampus UBH, korban dan Amanda diberhentikan oleh terdakwa M Chandra, Hendra Maldi, Surya Pratama dan Reza Andika Putra.Namun korban tidak mau berhenti dan berusaha mengelak. Lalu Surya langsung mengejar dan mengambil kunci sepeda motor korban. Setelah itu, korban dipukul di pipi bagian kiri.
Kemudian, terdakwa lainnya, Hendra dan Reza mengatakan korban akan dibawa ke kantor pemuda dan harus membayar 25 sak semen perorang karena telah membawa perempuan tengah malam. Terdakwa juga mengancam akan membunuh korbannya.“Karena tidak ada uang, saya menyerahkan jam tangan kepada terdakwa. Kemudian, saya juga menyerahkan uang sekitar Rp350 ribu dan sebuah HP,” beber korban.Korban baru mengetahui Amanda terlibat dalam kejahatan tersebut, saat melihatnya (Amanda, red) duduk bersama dengan keempat terdakwa lainnya saat penangkapan.Kelimanya Chandra, Hendra dan Surya, bersama dengan Reza dan Amanda didakwa melakukan pemerasan terhadap korbannya. (yuki)
Editor : Eriandi, S.Sos
