Dilema Pariwisata di Masa Pandemi

×

Dilema Pariwisata di Masa Pandemi

Bagikan berita
Foto Dilema Pariwisata di Masa Pandemi
Foto Dilema Pariwisata di Masa Pandemi

 Oleh : Niswathul Arifah

Pandemi yang belum juga usai membawa banyak dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat di berbagai sektor, Dilihat dari segi perekonomian banyak sekali ekonomi masyarakat yang tidak berjalan seperti yang diharapkan. Khususnya orang-orang yang berkerja di industri pariwisata, karena dampak yang ditimbulkan akibat pandemi terhadap industri pariwisata yang begitu besar. Kondisi ini membuat sejumlah destinasi wisata menetapkan kebijakan untuk menimbang kembali dibukanya destinasi wisata di masa pandemi ini atau terus menutupnya.Pandemi ini sungguh menjadi sebuah dilema bagi setiap kebijakan yang akan ditetapkan. Membuat sebuah kebijakan menjadi goyang dan tidak tentu mana kebijakan yang valid untuk dijalankan. Tidak teguh pada satu kebijakan sehingga memecah kebijakan itu sendiri, contohnya ada destinasi wisata yang menetapkan kebijakan untuk terus menutup destinasinya dan ada juga yang memilih untuk membuka kembali destinasi di tengah pandemi.

Dikutip dari hariansinggalang.co.id mengenai sejumlah objek wisata di Payakumbuh, Sumatera Barat yang mulai dibuka dengan beberapa pertimbangan yang ada. Yang mana dengan dibuka kembali sejumlah destinasi wisata dapat menggerakkan kembali roda perekonomian pekerja yang bekerja di industri pariwisata pada umumnya. Untuk para pedagang makanan dan souvenir di kawasan destinasi wisata tersebut yang bisa berjualan kembali setelah sebelumnya rezeki mereka terhalang oleh pandemi yang begitu mencekam. Dan yang paling utama dengan dibuka kembali sejumlah destinasi wisata dapat meningkatkan kembali pendapatan serta income pemasukan sebuah destinasi wisata. Roda perekonomian yang sebelumnya mengalami penurunan akan segera membaik.

Dibuka kembali sejumlah destinasi wisata yang ada pasti dengan mematuhi protokol kesehatan. Diantaranya membawa surat kesehatan bebas virus corona, selalu menjaga jarak dan mencuci tangan serta melakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas  sebelum memasuki kawasan destinasi wisata.Selain itu pihak pengelola juga melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan destinasi wisata untuk memastikan keamanan pengunjung saat berada di destinasi tersebut. Dan itu juga termasuk sebuah langkah antisipasi dan kewaspadaan pengelola pariwisata terhadap wisatawan agar tetap aman. Dan menerapkan protokol kesehatan lainnya yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sejumlah  destinasi wisata yang kembali dibuka selain memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif. Dimana dengan dibuka kembali sejumlah destinasi wisata tidak bisa dipungkiri akan adanya sebuah kerumunan oleh wisatawan walapun telah ditetapkan peraturan untuk menjaga jarak sekalipun. Selain itu pandemi yang belum juga usai akan membawa dampak terhadap penularan virus yang begitu cepat dan akan memakan korban lebih banyak lagi.Terlalu bimbang dengan sebuah keputusan dikarenakan banyak aspek yang perlu diperhatikan terutama dalam aspek kesehatan. Virus corona yang mudah menyebar menyebabkan hal-hal yang dilakukan menjadi riskan untuk dijalankan termasuk pilihan untuk berwisata di masa pandemi ini.  Berpandai-pandai dalam menempatkan dan mengontrol diri sehingga hal-hal buruk tidak akan terjadi. 

Dengan dibuka atau tetap ditutupnya sejumlah destinasi wisata memang akan menimbulkan dampak baik maupun buruk. Tergantung bagaimana cara mengelolanya, untuk pengelola wisata bisa memberikan ketentuan dan fasilitas untuk menerapkan protokol kesehatan, dan untuk para wisatawan bisa menjaga dirinya sendiri agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan bisa juga menahan diri agar tidak pergi ke destinasi wisata karena situasi yang belum stabil agar lebih aman. Kebijakan yang telah ditetapkan sejumlah destinasi wisata sudah dipertimbangkan dengan matang, baik destinasi wisata yang tetap tutup maupun yang kembali dibuka. (*)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini