Ketua Panwaslih Mentawai menerima berkas tuntutan masyarakat yang diwakili oleh Koordinator Lapangan FRB. (ricky)[/caption]
TUA PEIJAT - Ratusan masyarakat Mentawai yang tergabung ke dalam Forum Rakyat Bersatu (FRB) menggelar aksi protes ke kantor Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Mentawai dan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mentawai.
Warga menuding, kedua lembaga tersebut telah menunjukkan sikap keberpihakkan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada Mentawai.
Dalam orasinya di depan Kantor Panwaslih Mentawai, Koordinator Lapangan FRB, Hendrikus Nopianto mengatakan praktik dan tindakan tercela jelas terlihat, ketika sebagian masyarakat dituntut oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan kecurangan saat Pilkada.
"Terbukti diantaranya, warga melakukan tindakan kecurangan dengan melakukan pencoblosan berulang kali, pemilih dibawah umur, simulasi surat suara di hari pencoblosan, terjadi tindakan kekerasan dan intervensi serta yang lebih tercela, money politic atau politik uang," ujarnya, Senin (6/3).
Pelanggaran Pilkada terstruktur dan masif dilakukan oleh pihak yang sengaja berniat ingin mencederai demokrasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun Panwaslih justru dengan nyata bersikap tidak independen dalam mengambil keputusan.
"Bukti-bukti pelanggaran yang terjadi dan telah dilaporkan tersebut, justru dianggap bukan pelanggaran oleh Panwaslih. Dalam hal ini, kesucian demokrasi di Mentawai sudah dinodai oleh Panwaslih secara terstruktur dan terorganisir. Keberpihakan Panwaslih saat Pilkada di Mentawai sangat kental terlihat," ujarnya lagi.
Ketua Panwaslih Mentawai, Lazuardi yang menerima kedatangan masyarakat berjanji akan bekerja sama dengan lebih baik dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
"Kami akan bekerjasama dengan lebih baik ke depannya, dengan melibatkan Gakumdu. Serta kami juga akan menyusuri hal-hal yang diduga merupakan pelanggaran Pilkada. Namun tentu kami butuh waktu," kata Lazuardi. (ricky)
Editor : Eriandi, S.Sos
