[caption id="attachment_66194" align="alignnone" width="657"]
Kabid Pentalantasa Amrizal memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan bordir bagi IKM Kota Padang angkatan V (lanjutan), Senin (9/4). (Syawaldi)[/caption]PADANG - Setelah krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada 1997, terbukti IKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. IKM salah satu sektor industri yang tak terkena dampak krisis. Hal ini IKM dapat diperhitungkan dalam persaingan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Industri (Disnakerin) Kota Padang, Zabendri melalui Kabid Pentalantasnya Amrizal kepada Singgalang saat membuka pelatihan bordir bagi IKM Kota Padang angkatan v (lanjutan) di Newa Konveksi dan bordir di Kalawi, Senin (9/4).Peserta pelatihan ibu rumah tangga dan remaja putri yang telah pernah mengikuti pelatihan bordir dasar pada tahun sebelumnya. Jumlah peserta sebanyak 15 orang yang berlangsung selama 10 hari.
Tujuan kegiatan ini, untuk meningkatkan motivasi usaha ibu rumah tangga dan remaja putri agar menjadi wanita yang mandiri, kreatif dan berdikari. Menumbuhkan usaha kerajinan bordir di Kota Padang.Kemudian, mengembangkan usaha dan meningkatkan mutu produk kerajinan bordir Kota Padang yang dapat bersaing dengan produk-produk lainnya.Untuk motif tidak hanya mengambil dari bentuk-bentuk motif tradisional yang dekoratif saja, melainkan sudah dikembangkan dengan motif-motif modern. Usaha yang berkaitan dengan kreativitas seperti bordir termasuk bisnis yang sangat menjanjikan dan peluang pasarnya masih terbuka lebar. (syawal)Editor : Eriandi
