Dokter: Pria Rentan Terkena Rambut Rontok

×

Dokter: Pria Rentan Terkena Rambut Rontok

Bagikan berita
Dokter: Pria Rentan Terkena Rambut Rontok
Dokter: Pria Rentan Terkena Rambut Rontok

JAKARTA - Dokter anti-penuaan Yessy Herawati M Biomed (AAM) mengatakan kaum Adam atau pria lebih rentan terhadap kerontokan rambut dibandingkan perempuan."Kaum pria lebih rentan botak, yang dimulai dari usia 20 tahunan," ujar Yessy dalam acara peluncuran RENE Furturer Jakarta, Rabu (24/2).

Dia mengatakan terdapat tujuh hal yang memicu kerontokan rambut yakni hormonal, stres, makanan, lingkugan, gaya hidup, nutrisi, dan keturunan. Sebagian besar penyebab utama kerontokan rambut adalah stres yang tinggi serta konsumsi makanan yang saat ini menimbulkan kadar ekstrogen."Kerontokan rambut tidak hanya pada usia lanjut, tetapi juga usia belia. Tetapi lebih dominan dialami kaum pria," jelas dia.

Yessy menjelaskan masalah kerontokan rambut bisa dilihat dari jumlahnya. Jika rambut anda rontok sekitar 20 hingga 100 helai per hari maka bisa dikatakan bahwa hal itu normal. Akan tetapi jika lebih dari 100 helai per hari maka termasuk kerontokan rambut.Selain kaum pria, masyarakat yang tinggal di kawasan tropis juga rentan terhadap kerontokan. Menurut Yessy hal itu karena dapat menyebabkan rambut berminyak dan ketombe serta mengalami kerontokan.

Saat ini, penderita kerontokan rambut di Tanah Air mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan perawatan untuk mencegah kerontokan rambut dengan mencuci rambut dua kali dalam seminggu dengan menggunakan bahan alami serta pencuci rambut dan kondisioner yang cocok."Memakai shampo atau produk yang tidak tepat, tidak sesuai kebutuhan dan banyak mengandung bahan kimia juga menjadi salah satu penyebab rambut rontok," cetus dia.

Manajer RENE Furturer Asia Tenggara, Charline Tang mengatakan kerontokan rambut dapat diatasi dengan produk yang berasal dari bahan alami. (*/lek)Sumber:antara

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini