Dokter Spesialis RSUD Pasbar Mogok Kerja, Pasien Kecewa

×

Dokter Spesialis RSUD Pasbar Mogok Kerja, Pasien Kecewa

Bagikan berita
Foto Dokter Spesialis RSUD Pasbar Mogok Kerja, Pasien Kecewa
Foto Dokter Spesialis RSUD Pasbar Mogok Kerja, Pasien Kecewa

SIMPANG AMPEK - Pelayanan dokter spesialis di RSUD Pasaman Barat tutup Selasa (22/11). Ini akibat 18 dokter spesialis di rumah sakit itu melakukan aksi mogok kerja.Aksi mogok diduga karena mereka belum menerima insentif Tambahan Perbaikan Penghasilan sebagai pendapatan selain dari yang diterima selama ini.

Kepala Bidang Perencanaan dan Program RSUD Pasaman Barat Nasri Subarjo Can didampingi Kepala Bidang Pelayanan, dr. Jely kepada wartawan membenarkan aksi mogok kerja para dokter spesialis. Alasannya, mereka meminta kepastian untuk tambahan penghasilan atau Tambahan Perbaikan Penghasilan.Sementara kata Nasri Subarjo, pihak rumah sakit tidak bisa mencairkan anggaran itu, karena setelah berkoordinasi dengan Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan anggaran untuk TPP bagi dokter spesialis tidak bisa dicairkan karena dokter spesialis telah memperoleh remunerasi.

"Jika dibayarkan maka tentu melanggar aturan dan regulasi yang ada karena akan terjadi pembayaran ganda," ujarnya.Lebih lanjut dia katakan, saat ini masih menunggu kebijakan direktur RSUD, Yandri. Tapi direktur masih tugas luar daerah. Sudah digelar juga rapat dan akan mencarikan solusinya.

Ditambahkan Kepala Bidang Pelayanan dr. Jely mengatakan, pihaknya segera mencarikan solusi. Sementara pasien yang datang untuk berobat ke RSUD diarahkan untuk berobat ke rumah sakit lain yang terdekat."Bagi yang terlanjur datang tentu kecewa. Namun pelayanan di bagian umum, IGD dan poli gigi tetap buka," sebutnya.

Terpisah anggota DPRD Pasaman Barat, Syafridal yang langsung turun ke RSUD merasa prihatin dengan apa yang terjadi, sampai-sampai pelayanan terganggu."Pihak rumah sakit harus menyelesaikan persoalan ini dengan cepat. Ini sudah jelas mengganggu pelayanan ke masyarakat. Jangan persoalan ini berlarut-larut," tegasnya.

Dia berpendapat seharusnya dokter spesialis tidak memaksakan kehendak dan taat kepada aturan yang ada. Sebab, ini menyangkut hajat hidup orang banyak.Salah seorang keluarga pasien yang ingin membawa keluarganya berobat Genisa mengatakan kecewa dengan aksi mogok dokter spesialis karena keluarganya tidak bisa berobat.

"Rencana mau ke dokter spesialis penyakit dalam. Tetapi tidak buka terpaksa pulang lagi," katanya.Salah seorang dokter spesialis Onkologi dr. Okta mengatakan, permintaan TPP bagi dokter spesialis yang bertugas di RSUD Pasaman Barat bukan hanya tiba-tiba saja, tapi sudah berlangsung lama dan melewati proses panjang.

Dia jabarkan, pada 21 April 2022 mereka melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah, Hendra Putra. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan dokter spesialis harus mendapatkan insentif. Untuk itu agar dilakukan studi tiru ke 2 RSUD serta melakukan revisi remunerasi.Kemudian pada 20 Mei 2022 dilakukan pertemuan dengan komisi IV DPRD Pasaman Barat. Hasilnya, setuju memberikan insentif dokter spesialis dari Januari hingga Desember 2022.

Kemudian 31 Mei 2022 dilakukan studi tiru ke RSUD Lubuk Sikaping. Di rumah sakit itu doberikan insentif dan TPP. Tanggal 24 Juni 2022 dilakukan pula studi tiru ke RSUD Padang Panjang. Hasilnya sama, RSUD Padang Panjang masih memberikan insentif dan TPP.Kemudian Bupati juga setuju untuk dibayarkan insentif para dokter berdasarkan jawaban telaah staf yang disampaikan pihak manejemen RSUD dan melakukan perubahan perbup TPP. Bahkan dalam rapat perubahan anggaran DPRD Pasaman Barat setuju perubahan anggaran RSUD.

"Tapi apa yang kami minta belum juga ada realisasinya" Ujarnya.Lebih lanjut disampaikan, sebelumnya mereka juga sudah melakukan aksi mogok yakni pada tanggal 24 Agustus 2022.  Di hari yang sama sekitar pukul 15.30 WIB mereka melakukan pertemuan dengan anggota Komisi IV DPRD Pasaman Barat. Dia membacakan hasil sidang paripurna DPRD yakni setuju menambah anggaran RSUD untuk pembayaran insentif.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini